Timika (Antaranews Papua) - Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata (Disporbudrapar) Kabupaten Mimika, Provinsi Papua, menargetkan pembangunan kawasan ekowisata hutan mangrove di wilayah Distrik Mimika Timur rampung sebelum 2020 atau sebelum berlangsungnya perhelatan Pekan Olahraga Nasional ke-20 di Papua.
Kepala Disporapar Mimika, Muhammad Thoha di Timika, Senin, mengatakan untuk tahun 2018 ini, pembangunan kawasan ekowisata mangrove difokuskan untuk pembangunan kantor dan jalan di dalam hutan mangrove sepanjang 150 meter yang dibiayai dari APBD Induk Mimika 2018.
"Kami masih menunggu dua perencanaan dari konsultan terkait dengan kawasan ekowisata mangrove itu. Kalau sudah ada langsung dibangun," kata Thoha.
Untuk mendukung rencana pengembangan ekowisata mangrove di Mimika, Diporbudrapat Mimika telah merencanakan pembangunan sejumlah fasilitas lain seperti tempat parkir, tempat penjualan cindera mata, menara pandang termasuk penambahan jalan di dalam hutan mangrove yang dinilai terlalu pendek.
"Untuk itu akan kami usulkan pembiayaannya dari dana alokasi khusus dari Kementerian Pariwisata RI. Kendati demikian kami juga akan bekerja sama dengan sejumlah OPD terkait misalnya dinas koperasi dan ekonomi kreatif serta dinas PU untuk sama-sama mengerjakan kawasan ini," ujarnya.
Ekowisata mangrove yang akan dibangun di seluas kurang lebih 500 meter persegi itu rencananya akan dikelolah oleh pihak swasta sesuai dengan arahan Kemeterian Pariwisata RI untuk mendukung pengembangan ekonomi warga sekitar.
"Kami belum menentukan kira-kira siapa yang akan mengelolah tempat itu. Ada rencana diberikan kepada masyarakat sekitar untuk dikelolah atau pihak gereja," ujarnya.
Kepala Disporapar Mimika, Muhammad Thoha di Timika, Senin, mengatakan untuk tahun 2018 ini, pembangunan kawasan ekowisata mangrove difokuskan untuk pembangunan kantor dan jalan di dalam hutan mangrove sepanjang 150 meter yang dibiayai dari APBD Induk Mimika 2018.
"Kami masih menunggu dua perencanaan dari konsultan terkait dengan kawasan ekowisata mangrove itu. Kalau sudah ada langsung dibangun," kata Thoha.
Untuk mendukung rencana pengembangan ekowisata mangrove di Mimika, Diporbudrapat Mimika telah merencanakan pembangunan sejumlah fasilitas lain seperti tempat parkir, tempat penjualan cindera mata, menara pandang termasuk penambahan jalan di dalam hutan mangrove yang dinilai terlalu pendek.
"Untuk itu akan kami usulkan pembiayaannya dari dana alokasi khusus dari Kementerian Pariwisata RI. Kendati demikian kami juga akan bekerja sama dengan sejumlah OPD terkait misalnya dinas koperasi dan ekonomi kreatif serta dinas PU untuk sama-sama mengerjakan kawasan ini," ujarnya.
Ekowisata mangrove yang akan dibangun di seluas kurang lebih 500 meter persegi itu rencananya akan dikelolah oleh pihak swasta sesuai dengan arahan Kemeterian Pariwisata RI untuk mendukung pengembangan ekonomi warga sekitar.
"Kami belum menentukan kira-kira siapa yang akan mengelolah tempat itu. Ada rencana diberikan kepada masyarakat sekitar untuk dikelolah atau pihak gereja," ujarnya.