Asmat (AntaranewsPapua) – Pemerintah Kabupaten Asmat, Provinsi Papua, terus menggenjot pembangunan rumah sakit baru di Jalan Zegwaard Kampung Syuru, Distrik Agats.
Upaya pemerintah daerah setempat menghadirkan rumah sakit yang lebih representatif itu bertujuan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat, sekaligus mengurangi biaya rujukan pasien ke luar Asmat.
Bupati Asmat Elisa Kambu mengatakan progres pembangunan rumah sakit baru sudah mengalami kemajuan yang berarti. Di mana telah dibangun delapan gedung atau fasilitas rumah sakit tersebut.
Dengan demikian, katanya, sebagian pelayanan di RSUD yang lama sudah bisa dipindahkan ke RSUD yang baru pada tahun depan. Pemerintah setempat juga berencana menambah sejumlah fasilitas rumah sakit tersebut di 2019, seperti mess perawat dan perumahan dokter.
"Akhir tahun depan sebagian pelayanan sudah bisa dilaksanakan di rumah sakit yang baru itu," kata Bupati Asmat Elisa Kambu saat meninjau pembangunan rumah sakit baru di Agats.
Elisa mengatakan pemerintah daerah pada awal tahun ini telah menambah luas lahan rumah sakit tersebut untuk pembangunan sejumlah ruangan, seperti ruang poli, ruang Unit Gawat Darurat (UGD) dan bangsal serta fasilitas lainnya.
"RSUD Tipe C ini dibangun dengan konstruksi beton. Anggarannya sekitar Rp192 miliar. Kita akan membangunnya secara bertahap, disesuaikan dengan kondisi keuangan daerah," ujar dia.
Terhitung sejak 2016 hingga 2018, Pemkab Asmat telah mengalokasikan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) sebesar Rp70 miliar guna pembangunan rumah sakit yang baru itu.
Pemerintah setempat masih membutuhkan dana sekitar Rp122 miliar lagi untuk merampungkan pembangunan rumah sakit itu.
Dengan progres yang telah dicapai pemerintah setempat, Elisa mengharapkan Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat dapat memberikan dukungan terhadap pembangunan rumah sakit itu.
"Rumah sakit merupakan salah satu fasilitas pelayanan dasar dan kebutuhan yang mutlak untuk masyarakat Asmat. Masyarakat membutuhkan pelayanan rumah sakit yang efektif, efisien dan representatif," kata Elisa. (*/adv)
Upaya pemerintah daerah setempat menghadirkan rumah sakit yang lebih representatif itu bertujuan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat, sekaligus mengurangi biaya rujukan pasien ke luar Asmat.
Bupati Asmat Elisa Kambu mengatakan progres pembangunan rumah sakit baru sudah mengalami kemajuan yang berarti. Di mana telah dibangun delapan gedung atau fasilitas rumah sakit tersebut.
Dengan demikian, katanya, sebagian pelayanan di RSUD yang lama sudah bisa dipindahkan ke RSUD yang baru pada tahun depan. Pemerintah setempat juga berencana menambah sejumlah fasilitas rumah sakit tersebut di 2019, seperti mess perawat dan perumahan dokter.
"Akhir tahun depan sebagian pelayanan sudah bisa dilaksanakan di rumah sakit yang baru itu," kata Bupati Asmat Elisa Kambu saat meninjau pembangunan rumah sakit baru di Agats.
Elisa mengatakan pemerintah daerah pada awal tahun ini telah menambah luas lahan rumah sakit tersebut untuk pembangunan sejumlah ruangan, seperti ruang poli, ruang Unit Gawat Darurat (UGD) dan bangsal serta fasilitas lainnya.
"RSUD Tipe C ini dibangun dengan konstruksi beton. Anggarannya sekitar Rp192 miliar. Kita akan membangunnya secara bertahap, disesuaikan dengan kondisi keuangan daerah," ujar dia.
Terhitung sejak 2016 hingga 2018, Pemkab Asmat telah mengalokasikan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) sebesar Rp70 miliar guna pembangunan rumah sakit yang baru itu.
Pemerintah setempat masih membutuhkan dana sekitar Rp122 miliar lagi untuk merampungkan pembangunan rumah sakit itu.
Dengan progres yang telah dicapai pemerintah setempat, Elisa mengharapkan Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat dapat memberikan dukungan terhadap pembangunan rumah sakit itu.
"Rumah sakit merupakan salah satu fasilitas pelayanan dasar dan kebutuhan yang mutlak untuk masyarakat Asmat. Masyarakat membutuhkan pelayanan rumah sakit yang efektif, efisien dan representatif," kata Elisa. (*/adv)