Asmat (Antaranews Papua) – Pemerintah Kabupaten Asmat, Papua, menjalin kerja sama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Cabang Merauke, untuk pelayanan kesehatan warga kurang mampu.

Kerja sama itu tertuang dalam nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) yang ditandatangani Bupati Asmat Elisa Kambu dan Kepala Cabang BPJS Kesehatan Merauke Erfan Chandra Nugraha di ruang kerja Bupati Asmat, Senin (10/9).

Melalui kerja sama itu, Pemerintah Kabupaten Asmat akan mengalokasikan anggaran dari APBD untuk kepesertaan BPJS Kesehatan, khususnya warga tidak mampu di Asmat. Angsuran Penerima Bantuan Iuran (PBI) juga akan ditanggung pemerintah setempat.

Bupati Elisa Kambu mengharapkan kerja sama itu berdampak baik kepada masyarakat Asmat, terutama pelayanan yang baik oleh BPJS Kesehatan di berbagai fasilitas kesehatan, seperti rumah sakit, Puskesmas maupun klinik.

"Kami memberikan apresiasi kepada BPJS Kesehatan karena memiliki niat tulus melayani masyarakat Asmat. Semoga kerja sama ini memberikan manfaat yang lebih baik lagi untuk masyarakat," kata Elisa.

Ia mengatakan janiman pelayanan kesehatan di Asmat sangat dibutuhkan oleh warga tidak mampu.

Oleh sebab itu pemerintah setempat menjalin kerja sama dengan BPJS Kesehatan Cabang Merauke.

"Pemkab Asmat sangat berkomitmen dalam kerja sama dengan BPJS Kesehatan. Namun kami juga menyesuaikan dengan kondisi keuangan daerah," kata Elisa.

Kepala Cabang BPJS Kesehatan Merauke Erfan Chandra Nugraha mengatakan BPJS Kesehatan Merauke membawahi empat kabupaten di selatan Papua, yakni Merauke, Asmat, Boven Digoel dan Mappi.

Chandra memberikan apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten Asmat, dalam hal ini bupati dan wakil bupati yang telah berkomitmen membiayai warga tidak mampu dalam kepesertaan BPJS Kesehatan.

"Terima kasih kepada Pemkab Asmat yang telah mengalokasikan anggaran untuk menjamin masyarakat, khususnya warga tidak mampu di Kabupaten  Asmat," kata Chandra.

Ia menambahkan jumlah warga Asmat yang telah didata sebagai peserta PBI BPJS Kesehatan sebanyak 28.986 jiwa.

"Masih ada sekitar 44 ribu yang belum menjadi peserta BPJS Kesehatan," ujarnya.

Pewarta : Eman
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024