Timika (Antaranews Papua) - Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Mimika, Provinsi Papua mengantisipasi adanya tindakan-tindakan intoleran jelang pelaksanaan Pemilu 2019 dengan menggelar sejumlah kegiatan.

Kepala Kesbangpol Kabupaten Mimika Petrus Lewa Koten di Timika, Kamis mengatakan kegiatan yang dimaksud antara lain sosialisasi-sosialisasi terkait dengan toleransi antar umat beragama dan kerukunan antarsetiap warga Mimika di Timika.

Menurut dia, toleransi antarumat beragama maupun antarkelompok dan golongan di Kabupaten Mimika telah terjalin dengan baik. Namun, pihaknya menilai mulai terjadi riak yang menonjol jelang pelaksanaan Pilpres dan Pileg 2019 nanti yang mana SARA bisa dijadikan sebagai alat politik untuk kepentingan kelompok tertentu.

"Hal ini tentu sangat mengganggu toleransi di Mimika untuk itu dengan terus memupuk toleransi melalui kegiatan-kegiatan sosialisasi maka kita harapkan toleransi antara umat beragama dan antarsesama masyarakat di Kabupaten Mimika terus erat kendati diterpa isu-isu dari pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab," ujarnya.

Petrus juga mengatakan bahwa sejauh ini, pihaknya telah bekerja sama dengan para pemangku kepentingan di Mimika mulai dari aparat penegak hukum, tokoh agama, tokoh adat, tokoh perempuan dan sejumlah komponen masyarakat lain untuk terus menyerukan toleransi sehingga dari hari ke hari toleransi di Mimika semakin kuat.

Selain itu, kata Pertus pihak Kesbangpol sendiri telah melakukan pencegahan terhadap kehadiran ormas-ormas yang dilarang oleh pemerintah dengan menggandeng semua pihak.

"Kami terus memantau ormas-ormas di Mimika terutama ormas yang memang dilarang oleh Pemerintah. Syukur selama ini di Kabupaten Mimika tidak ada ormas-ormas itu," katanya.

Pewarta : Jeremias Rahadat
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024