Jayapura (Antaranews Papua) - Manajemen PT Pertamina (Persero) mengungkapkan titik "BBM Satu Harga" pertama untuk nelayan mulai terealisasi di Kabupaten Bintuni, Provinsi Papua Barat.

"Peresmiannya sudah dilakukan oleh BPH Migas dan Bupati Bintuni pada 12 September 2018. Lembaga panyalurnya didirikan dalam bentuk SPBU Nelayan," ujar Manager Fuel Retail Marketing Pertamina MOR VIII Maluku-Papua Fanda Chrismianto, di Jayapura, Kamis.

Ia menjelaskan telah beroperasinya lembaga penyalur BBM Satu Harga tersebut merupakan komitmen Pertamina menjalankan tugas Pemerintah dalam memberikan keadilan energi bagi masyarakat sekaligus menjaga kedaulatan energi di pelosok negeri.

Khusus untuk wilayah Maluku-Papua, titik BBM satu Harga di Bintuni merupakan yang ke-6 atau yang ke-14 di seluruh Indonesia selama 2018.

"Untuk awal alokasi BBM yang diberikan adalah 30 KL/bulan untuk solar dan 50 KL/bulan untuk premium," katanya.

Fanda menyebut secara nasional target operasional BBM satu harga ada 67 lembaga dimana sebelum nya hingga akhir 2017 sudah ada 54 lembaga penyalur yang telah beroperasi.

Ia menekankan BBM satu Harga bertujuan agar harga BBM yang sama dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat Indonesia, khususnya di wilayah Tertinggal, Terdepan dan Terluar (3T).

Dia berharap dengan telah beroperasinya SPBUN Bintuni, masyarakat khsuusnya para nelayan dapat beraktifitas lebih baik dan mampu meningkatkan taraf hidupnya karena kini telah tersedia fasilitas pengisian BBM resmi.

Pewarta : Dhias Suwandi
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024