Jayapura (Antaranews Papua) - Sekitar 70 personil Lembaga Missi Reclasseering Republik Indonesia (LMR-RI) membantu mengecor bangunan Gereja Kristen Nazarene (GKN) Jemaat Aletheia di Kampung Sereh, Distrik Sentani Kota, Kabupaten Jayapura, Papua, Selasa.

Komandan LMR-RI Wilayah Papua Imam Syafe`i mengatakan membantu mengecor bangunan atau gedung GKN Jemaat Aletheia merupakan kerja nyata lembaga yang dipimpinnya sekaligus menerjemahkan visi misi Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Lukas Enembe dan Klemen Tinal di bidang keagamaan.

"Untuk membangun rumah Tuhan kita harus bergotong royong, bukan saja LMR RI tapi semua organisasi yang ada di tanah Papua, baik TNI dan Polri mari kita sama-sama membantu pembangunan rumah ibadah," katanya.

Menurut dia, membantu pembangunan rumah Tuhan atau rumah ibadah bukan saja dalam bentuk materi tetapi bisa juga dalam bentuk tenaga atau jasa yang dilakukan secara iklas tanpa memandang itu dari agama atau aliran mana.

"Ini juga merupakan misi dari LMR RI dan tujuan kerja pada 2018 dimana terus berkarya diatas tanah yang diberkati oleh Tuhan. Kalau semua indah, kalau semua bagus, secara tidak langsung kita telah ikut menyonsong pelaksanaan PON pada 2020 nanti, ada rumah ibadah yang bisa digunakan bersama oleh umat Tuhan," katanya.

Sementara itu, Gembala Sidang GKN Nazarene Jemaat Aletheia Pendeta George Sorontou yang ditemui Antara menyampaikan terima kasih kepada LMR RI Papua yang sudah menyediakan puluhan personilnya untuk membantu pengecoran gedung dua lantai tersebut.

  Jemaat Gereja Kristen Nazarene (GKN) Jemaat Aletheia di Kampung Sereh, Distrik Sentani Kota, Kabupaten Jayapura, Papua, Selasa. (18/9) (Antaranews Papua/Alfian Rumagit)
"Terima kasih kepada LMR RI Papua sangat luar biasa, kami juga sampaikan hal yang sama kepada jemaat dari GKI Solafide Sereh, GKN Yabes, Yahim dan Kasih Karunia Padang Bulan, secara khusus teman-teman di family of christ internasional ministry atau Fochim yang sudah sama-sama mendukung lewat pengecoran di lantai dua," katanya.

Terkait luas bangunan yang sedang dibangun itu, Pendeta Goerge mengatakan gedung yang dibangun secara swadaya itu memiliki panjang 25 meter dan lebar 17 meter yang terdiri dari dua lantai. Di bagian lantai bawah nantinya ada kantor, perpustakaan, dapur, koperasi dan gereja anak, sementara di lantai dua itu khusus untuk ibadah.

"Pembangunan gedung gereja ini juga dibantu dari Masjid Al Aqsa Sentani dan PT Semuwa Grup sebanyak 200 sak semen, kalau dari pemerintah belum ada," katanya.

Pewarta : Alfian Rumagit
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024