Jayapura (Antara Papua) - Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Fransen G Siahaan secara resmi menutup Pendidikan Latihan Dasar Militer (Diklatsarmil) Bela Negara yang diikuti seratusan anggota Lembaga Missi Reclasseering Rebuplik Indonesia (LMR-RI) di Pantai Holtekamp, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, Papua.
Upacara penutupan Diklatsarmil Bela Negara LMR-RI dilaksanakan Rabu, yang dihadiri oleh Ketua MRP Matius Murib, Danlanud Jayapura, Ketua DPRD Kabupaten Keerom, Kepala Basarnas Provinsi Papua, Danrindam XVII/Cenderawasih, para Asisten Kasdam, para Kabalak Kodam, Kasat Brimob, Kapolres Kota Jayapura, dan Dandim 1701/Jayapura.
Pangdam Cenderawasih Mayjen TNI Fransen G Siahaan dalam amanatnya di hadapan ratusan peserta LMR-RI menyampaikan agar apa yang didapat selama latihan dapat dihayati dan diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
"Sehingga generasi muda LMR-RI dapat memahami dan menyikapi segala bentuk ancaman dan tantangan yang menghadang di hadapan kita yang dapat mengganggu kepentingan bangsa dan negara," kata Fransen dalam rilis yang diterima Antara Jayapura, Rabu malam.
Fransen meminta agar apa yang diperoleh dalam Diklatsarmil Bela Negara dapat dijadikan sebagai bekal dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
"Janganlah cepat puas terhadap ilmu yang telah didapat selama mengikuti pendidikan dan latihan, karena ini hanya sebagian dari ilmu dasar yang ada, untuk selanjutnya dikembangkan oleh masing-masing perorangan," katanya
"Jadilah pribadi yang bertanggung jawab, taat hukum dan norma-norma yang berlaku," tambahnya.
Sementara itu secara terpisah, Ketua LMR-RI Papua Imam Syafi`i juga menyampaikan agar anggota LMR-RI yang telah selesai mengikuti pendidikan dan latihan dapat menghayati dan mengimplementasikan integritas kepribadian yang baik dan dapat mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan dasar kemiliteran yang telah dilatihkan.
Mereka diharapkan memiliki kesetiaan untuk berbakti kepada negara, ketaatan dan kepatuhan kepada atasan, keteguhan, ketabahan dan keberanian dalam melaksanakan tugas berdasarkan hukum serta perundang-undangan yang berlaku.
"Anggota LMR-RI juga dituntut memiliki loyalitas dengan mendahulukan tugas di atas kepentingan pribadi, memiliki pengetahuan hukum dan peraturan perundang-undangan serta terwujudnya kondisi jasmani yang samapta sehingga dapat menampilkan wibawa lahiriah sebagai personel LMR-RI," katanya.
Diklatsarmil itu diikuti 146 peserta anggota LMR-RI selama empat pekan di Rindam XVII/Cenderawasih dengan tujuan membekali dan menyiapkan generasi muda agar memiliki kesiapan mental maupun fisik dan kemampuan akademik, mempunyai wawasan kebangsaan dan rasa nasionalisme yang tinggi sebagai bekal untuk melaksanakan tugas dan fungsi LMR-RI dalam menjaga keutuhan dan kedaulatan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. (*)