Jayapura (Antaranews Papua) - Pihak Dinas Kesehatan Provinsi Papua menyatakan banyak kendala yang menghambat pelaksanaan imunisasi measles, rubella, dan polio (MRP).

"Faktor penghambat komitmen kabupaten untuk melakukan imunisasi yakni pembiayaan pendampingan dan penolakan, tapi juga beragam masalah lainnya," kata Kepala Dinas Kesehatan Papua Aloysius Giyai di Jayapura, Senin.

Ia mengatakan beragam kendala yang dihadapi di antaranya masalah geografis. Sebagian besar kabupaten di wilayah pegunungan Papua melakukan imunisasi dengan menggunakan transportasi helikopter. Kendala berikutnya yaitu masalah keamanan.

"Kita tahu bersama bahwa saat ini Kabupaten Puncak Jaya yakni Puskesmas Ilu, Puskesmas Tingginambut, Puskesmas Jigonikme, dan Puskesmas Torere, itu perang sampai sekarang masih belum damai seutuhnya, sehingga imunisasi belum dilaksanakan," ujar Aloysius.

Selanjutnya, Kabupaten Nduga yakni Puskesmas Geselma, Kabupaten Puncak, Puskesmas Douvo, akibat masalah keamanan sehingga sama sekali imunisasi belum dilaksanakan.

Selain itu, kata dia, masalah kepemimpinan yakni dukungan dana dari pemerintah daerah, masih ada bupati yang tidak mau bicara atau malas tahu, tidak ada komitmen dari pemerintah daerah.

Penggunaan dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) untuk puskesmas, kata dia, tidak sesuai dengan petunjuk teknis.

"Padahal uang itu bisa digunakan untuk membiayai pelaksanaan imunisasi campak, rubella, dan polio di puskesmas," ujarnya.

Pewarta : Musa Abubar
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024