Jakarta (Antaranews Papua) - Ketua DPD RI Oesman Sapta Odang mengapresiasi sikap Venezuela yang membantu korban bencana gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah, dengan memberikan bantuan dana senilai 10 juta dolar AS.

"Duta Besar Venezuela untuk Indonesia datang menyampaikan duka cita untuk musibah di Palu dan Donggala. Beliau menyampaikan sumbangan 10 juta dolar AS untuk meringankan beban," kata Oesman usai menerima Duta Besar Venezuela untuk Indonesia Gladys F Urbaneja, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat.

Dia menilai sumbangan tersebut merupakan terbesar terutama pada kondisi terkini.

Menurut Oesman, Dubes Gladys datang ke DPD karena mengetahui lembaga ini merupakan utusan-utusan daerah sehingga ingin menyampaikan langsung kepada DPD sebagai representasi daerah.

"Kami sampaikan terima kasih kepada Yang Mulia Dubes Venezuela. Saya harap ini meringankan beban bagi yang tertimpa musibah di sana," ungkap senator asal Kalimantan Barat (Kalbar) itu.

Menurut Oso, sumbangan itu begitu besar di tengah kondisi Venezuela yang sama seperti Indonesia, rasa persaudaraan yang ada di Venezuela juga sama besar seperti bangsa Indonesia.

Dubes Gladys mengatakan hal itu merupakan bentuk solidaritas dari masyarakat Venezuela kepada bangsa Indonesia atas bencana alam di Palu dan Donggala.  

Dia mengatakan dana itu nanti akan ditransfer dari Social and Development Bank Venezuela ke rekening pemerintah Indonesia.

Gladya berharap sumbangan 10 juta dolar AS itu diharapkan bisa meringankan beban dan membantu rakyat yang terkena musibah.
    
Bantuan Selandia Baru
Selain Inggris, Pemerintah Indonesia juga mengapresiasi pemerintah Selandia Baru atas bantuan kemanusiaan yang diberikan negara tersebut untuk para korban gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah.

Apresiasi itu disampaikan oleh Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi kepada Menteri Luar Negeri Selandia Baru Winston Peters usai pelaksanaan Komisi Menteri Gabungan (Joint Ministerial Commission/JMC) ke-8 di Jakarta, Jumat (5/10).

"Khusus untuk penanggulangan bencana, Indonesia mengapresiasi ucapan duka cita, simpati, dan bantuan dari Selandia Baru untuk para korban dan keluarga korban gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah," ujar Menlu Retno.

Dia menyebutkan bahwa satu pesawat C-130 dari Selandia Baru yang membawa bantuan, seperti generator, terpal, "water container" telah tiba di Balikpapan pada pukul 20.47 (waktu setempat). Selanjutnya, pesawat bantuan Selandia Baru itu akan melanjutkan perjalanan menuju Palu.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir menyebutkan bahwa izin terbang masuk ke wilayah Indonesia telah diberikan untuk 23 pesawat yang membawa bantuan kemanusiaan dari 12 negara.

"Tadi pagi pesawat yang membawa barang-barang bantuan dari Jepang juga sudah masuk ke Indonesia," ujar dia.

Dia mengatakan sejauh ini ada 19 negara yang secara resmi menyampaikan bantuan dan daftar barang bantuan yang diberikan secara detail. Negara-negara tersebut, antara lain Amerika Serikat, Inggris, Australia, Vietnam, Thailand, China, Korea Selatan, Arab Saudi, Malaysia, dan Selandia Baru.

Selain itu, bantuan untuk penanggulangan gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah juga datang dari dua organisasi internasional, yaitu UNDP dan ASEAN Humanitarian Assistance (AHA) Center.

Kementerian Luar Negeri membantu koordinasi pemberian bantuan internasional di lapangan yang masuk melalui bandara di Balikpapan sebagai pintu masuk untuk bantuan asing ke Sulawesi.

Pemerintah mengharapkan bantuan asing yang masuk Indonesia disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan dan siap didistribusikan langsung ke wilayah-wilayah terdampak bencana.

Pemerintah Indonesia menyampaikan lima jenis bantuan dari pihak internasional yang paling diperlukan sekarang untuk penanganan korban bencana gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah, yaitu pesawat terbang angkut, tenda, 'water treatment', genset, rumah sakit lapangan beserta peralatan medisnya.

Pewarta : Imam Budilaksono dan Yuni Arisandy
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024