Timika (Antaranews Papua) - Sebanyak 300-an siswa Sekolah Dasar, orang tua serta masyarakat sekitar SD Inpres Timika 13, kampung Bhintuka, Distrik Kuala Kencana, Mimika, Papua, Jumat, merayakan hari mencuci tangan sedunia 2018.

Kampanye cuci tangan pakai sabun dibuka oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Mimika, Ausilius You. Sementara pejabat daerah yang hadir berasal dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, tim penggerak PKK, Pemerintah Distrik Kuala Kencana serta petugas kesehatan dari Puskesmas Bhintuka.

Kampanye Cuci Tangan Pakai Sabun merupakan salah satu kegiatan Program Air dan Sanitasi Sekolah (WASH in School) yang didukung oleh UNICEF dan dilaksanakan oleh Yayasan Pembangunan Pendidikan dan Kesehatan (YP2KP), Timika.

Program Officer WASH Unicef Papua Job Supangkat mengatakan meskipun sederhana dan murah, praktek cuci tangan dengan sabun tidak banyak dilakukan anak-anak di rumah maupun sekolah.

"Tangan adalah media penyebaran paling mudah bagi kuman penyebab diare, infeksi saluran pernafasan seperti batuk, pilek dan pneumonia (radang paru). Buang air sembarangan dan tangan yang kotor memudahkan virus polio menyebar," ujarnya.

Polio, menurut Job menyebabkan kecacatan. Diare pada bayi dan anak-anak dapat berakibat kematian. Diare pada anak-anak dapat mengurangi serapan gizi pada tubuh anak.

"Anak kekurangan gizi berdampak buruk pada perkembangan tubuh maupun otak. Anak-anak tumbuh kerdil dan tidak sesuai dengan pertumbuhan wajarnya (kekerdilan). Kekurangan gizi berdampak pada berkurangnya kecerdasan anak," ujarnya.

Ia juga mengatakan diare pada anak menjadi penyebab anak sering tidak masuk sekolah. Proses belajarnya terganggu. ?Anak tidak akan tumbuh sehat dan cerdas. Masa depan Kabupaten Mimika akan terancam.

"Hari Cuci Tangan Sedunia yang diperingati setiap 15 Oktober, dimaksudkan untuk menyebarkan kesadaran atas pentingnya cuci tangan pakai sabun (CTPS). Cuci tangan dengan sabun pada saat-saat penting seperti sebelum makan, sesudah buang air besar, sesudah bermain, sebelum menyiapkan makan atau menyusui bagi para ibu dapat menghentikan penyebaran kuman penyebab banyak penyakit," kata Job.

Sementara itu, Sekda Mimika, Ausilius You mengharapkan agar mencuci tangan tidak hanya dilakukan pada saat perayaan hari cuci tangan sedunia setiap tahun melainkan bila perlu dilakukan setiap hari baik di rumah maupun di sekolah.

Untuk itu, ia mengharapkan agar para orang tua dan guru dapat membantu membiasakan anak-anak, baik di rumah maupun di sekolah untuk terbiasa mencuci tangan sehingga dapat terhindar dari penyakit berbasis lingkungan seperti diare dan lain-lain.

Pewarta : Jeremias Rahadat
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024