Surabaya (Antaranews Papua) - Manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Soetomo Surabaya berharap mahasiswa Papua yang kuliah di kota itu diberdayakan untuk menjemput sekaligus mendampingi pasien yang dirujuk dari RSUD Jayapura.

Kepala Instalasi Kerjasama Pembiyaan Kesehatan RSUD Dr Soetomo Surabaya Arshida Purwanti, di Surabaya, Jumat, mengemukakan sejak awal kerja sama pihaknya menolak mendampingi pasien dan keluarganya karena tidak mempunyai tenaga yang mendampingi pasien, tetapi juga tidak ada rumah singgah.

"Saya dulu mengusulkan di sini ada Perhimpunan Mahasiswa Papua, mereka mungkin bisa dikaryakan sebagai pendamping pasien yang dirujuk dari RSUD Jayapura," ujarnya.

Dia mengatakan bahwa karena ketika pasien itu baru pertama kali dirujuk ke Surabaya, biasanya ada perawat yang mendampingi, namun hanya sebentar saja kemudian ditinggal.

"Karena demikian kami meminta mahasiswa yang tinggal di sini yang mungkin bisa dilatih dan diajarin tata caranya," ujarnya.

Menurut dia, manajemen RSUD Dr Soetomo Surabaya juga pernah meminta agar Pemerintah Provinsi Papua mengkaryakan mahasiswanya untuk dilatih menjemput sekaligus mendampingi pasien.

Untuk pelatihan dan pendampingan terhadap pasien akan diajari dan dilatih oleh tenaga dari RSUD Dr Soetomo Surabaya, namun hingga kini belum ditindak lanjuti.

"Kita dulu mengusulnya begitu, untuk pelatihan dan pendampingan tidak dimasukan dalam nota kesepahaman kerja sama, namun belum terealisasi," ujarnya.

Tidak hanya pendampingan, tambah dia, mahasiswa yang menjemput pasien dan keluarganya di bandara, selanjutnya mencari penginapan di sekitar lingkungan RSUD Dr Soetmo Surabaya.

"Banyak kok rumah di sekitar RSUD Dr Soetomo Surabaya yang bisa digunakan sebagai rumah singgah sementara. Kemudian secara tidak langsung mahasiswa Papua yang mengelola pendampingan pasien, namun hingga kini belum terealisasi," kata Arshida.

Pewarta : Musa Abubar
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024