Timika (Antaranews Papua) - Keluarga besar Ayorbaba di Timika, Kabupaten Mimika, Papua, menunggu pemulangan jenazah Paul Ferdinand Ayorbaba, salah satu penumpang pesawat Lion Air ?JT 610 yang jatuh di perairan Kerawang pada Senin (29/10).

Wilmar Tambunan selaku kakak ipar almarhum Paul Ferdinand yang ditemui Antara di rumah duka Jalan C Heatubun Kwamki Baru Timika, Kamis, mengatakan jenazah Paul Ferdinand akan tiba di Timika sekitar pukul 12.00 WIT dengan penerbangan Sriwijaya Air dari Jayapura.

"Jenazah diterbangkan ke Jayapura pada Rabu (7/11) dengan penerbangan Batik Air. Selanjutnya pagi ini ke Timika dengan penerbangan Sriwijaya Air. Pesawat harusnya sudah berangkat dari Sentani tapi karena ada delay maka baru akan tiba di Timika sekitar pukul 12.00 WIT," kata Wilmar.

Rencananya, jenazah Paul Ferdinand Ayorbaba akan dimakamkan di TPU Kamoro Jaya-SP1 Timika pada Jumat (9/11).

Keluarga telah menyiapkan ruangan di rumah duka Jalan C Heatubun Kwamki Baru untuk tempat meletakan peti jenazah Paul Ferdinand sekaligus untuk tempat ibadah.

Di luar rumah duka, tampak beberapa tenda didirikan untuk menampung para kerabat dan tamu yang akan datang melayat jenazah almarhum Paul Ferdinand.

Almarhum Paul Ferdinand diketahui bekerja di salah satu perusahaan pelayaran di Jakarta.

Ia menumpang pesawat Lion Air JT 610 pada Senin (29/10) pagi menuju Pangkal Pinang lantaran ada penugasan dari kantornya.

Almarhum Paul Ferdinand meninggalkan seorang isteri bernama Ningsih dan tiga orang putra-putri yang masih berusia remaja.

Wilmar mengatakan almarhum Paul Ferdinand pernah bekerja sebagai petugas keamanan internal PT Freeport Indonesia.

"Dulu dia kerja sebagai security PT Freeport. Selanjutnya beliau mengundurkan diri lalu pindah kerja ke Jakarta," tutur Wilmar.

Kedua orang tua almarhum Paul Ferdinand ikut menjemut jenazah putra mereka ke Jakarta bersama sejumlah kerabat lainnya.

Wilmar berharap pemerintah lebih serius dan peduli dalam mangawasi fasilitas transportasi di Indonesia agar kecelakaan penerbangan tidak lagi terjadi.

"Keselamatan penumpang itu paling diutamakan. Kami berharap ke depan tidak ada lagi kejadian serupa di negara ini," ujar Wilmar.

Pewarta : Evarianus Supar
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024