Jayapura (Antaranews Papua) - Kapolda Papua Irjen Polisi Martuani Sormin memperkirakan kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB) pimpinan Puron Wenda memiliki 40 senjata api (senpi).
"Senjata yang dimiliki kelompok Puron tersebut merupakan hasil rampasan saat menyerang pos dan anggota TNI dan Polri, namun aparat keamanan akan terus melakukan pengejaran hingga yang bersangkutan tertangkap," kata Irjen Pol Sormin dalam pertemuan silaturahmi dengan insan pers di Jayapura, Selasa.
Pertemuan silaturahim yang dihadiri sekitar 50 orang juga diikuti para pejabat utama di Polda Papua.
Martuani Sormin mengakui tidak mudah melakukan pengejaran dan menangkap kelompok tersebut karena berbagai faktor yang mempengaruhi, selain medan yang memang berat juga tipisnya oksigen di kawasan hutan itu.
"Oksigen yang tipis sangat mempengaruhi anggota dalam melakukan pengejaran sedangkan bagi masyarakat tidak mengalami kendala karena memang sudah beradaptasi dengan lingkungan," kata Sormin seraya menambahkan, khusus untuk mencapai Balingga yang selama ini menjadi markas KKSB pimpinan Purom hanya dapat dilakukan dengan berjalan kaki mendaki gunung yang kiri kanannya jurang.
Bahkan, helikopter juga tidak bisa menjangkau kawasan itu karena helikopter hanya mampu terbang di atas ketinggian 8.000 kaki sementara kawasan Balingga berada di atas 12.000 kaki.
"Namun kondisi itu tidak akan menjadi penghalang dalam melakukan pengejaran terhadap KKB, dan dari laporan yang diterima terungkap kontak senjata saat evakuasi tukang ojek yang ditembak Jumat (2/11) tercatat tiga orang anggota KKB tewas," kata Irjen Sormin.
"Senjata yang dimiliki kelompok Puron tersebut merupakan hasil rampasan saat menyerang pos dan anggota TNI dan Polri, namun aparat keamanan akan terus melakukan pengejaran hingga yang bersangkutan tertangkap," kata Irjen Pol Sormin dalam pertemuan silaturahmi dengan insan pers di Jayapura, Selasa.
Pertemuan silaturahim yang dihadiri sekitar 50 orang juga diikuti para pejabat utama di Polda Papua.
Martuani Sormin mengakui tidak mudah melakukan pengejaran dan menangkap kelompok tersebut karena berbagai faktor yang mempengaruhi, selain medan yang memang berat juga tipisnya oksigen di kawasan hutan itu.
"Oksigen yang tipis sangat mempengaruhi anggota dalam melakukan pengejaran sedangkan bagi masyarakat tidak mengalami kendala karena memang sudah beradaptasi dengan lingkungan," kata Sormin seraya menambahkan, khusus untuk mencapai Balingga yang selama ini menjadi markas KKSB pimpinan Purom hanya dapat dilakukan dengan berjalan kaki mendaki gunung yang kiri kanannya jurang.
Bahkan, helikopter juga tidak bisa menjangkau kawasan itu karena helikopter hanya mampu terbang di atas ketinggian 8.000 kaki sementara kawasan Balingga berada di atas 12.000 kaki.
"Namun kondisi itu tidak akan menjadi penghalang dalam melakukan pengejaran terhadap KKB, dan dari laporan yang diterima terungkap kontak senjata saat evakuasi tukang ojek yang ditembak Jumat (2/11) tercatat tiga orang anggota KKB tewas," kata Irjen Sormin.