Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua melalui Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) setempat menyebut konsumsi ikan di wilayah setempat mencapai 75,72 kilogram per kapita pada 2023.
Plh Kepala DKP Papua Carlos Matuan di Jayapura, Selasa, mengatakan berdasarkan data 2023 konsumsi ikan di Provinsi Papua masih lebih tinggi jika dibandingkan dengan angka nasional yang rata-rata 56,4 kg per kapita.
“Data saat ini yang rampung yakni 2023, sedangkan untuk 2024 kami sedang berproses karena belum semua kabupaten kota menyerahkan," katanya.
Menurut Carlos, potensi perikanan Provinsi Papua sangat melimpah karena berada di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia 717 yang meliputi Teluk Cenderawasih dan Samudera Pasifik atau zona Penangkapan Ikan Terukur (PIT).
Menurut Carlos, potensi perikanan Provinsi Papua sangat melimpah karena berada di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia 717 yang meliputi Teluk Cenderawasih dan Samudera Pasifik atau zona Penangkapan Ikan Terukur (PIT).
"Dengan potensi tersebut daerah ini juga berpeluang menjadi penghasil ikan kaleng, untuk itu kita mendorong agar para nelayan terus meningkatkan hasil tangkapan," ujarnya.
Dia menjelaskan Provinsi Papua memiliki empat pelabuhan perikanan yakni di Hamadi Kota Jayapura, Waiya Jayapura, Fandoi dan Samber Biak Numfor, Sarafambai Waropen.
Dia menjelaskan Provinsi Papua memiliki empat pelabuhan perikanan yakni di Hamadi Kota Jayapura, Waiya Jayapura, Fandoi dan Samber Biak Numfor, Sarafambai Waropen.
"Ikan merupakan salah satu sumber protein untuk kemandirian pangan dan mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) sehingga kita akan terus mendorong peningkatan sarana dan prasarana," katanya.
Sementara itu, Penjabat Gubernur Papua Ramses Limbong mengatakan upaya peningkatan konsumsi ikan tidak hanya menjadi tugas dari pemerintah, kementerian kelautan dan perikanan sebagai instansi teknis, namun menjadi tugas bersama.
“Tentunya dalam rangka meningkatkan kualitas SDM di Provinsi Papua yang sehat, kuat dan cerdas,” katanya.