Jayapura (ANTARA) -
Penjabat Gubernur Papua Ramses Limbong meminta organisasi perangkat daerah (OPD) setempat untuk menjaga stabilitas harga menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025 agar tidak mengalami kenaikan terhadap komoditas tani.
“Berdasarkan laporan dari tim inflasi stok bahan pokok dalam kondisi aman meski begitu saya minta agar terus dipantau,” katanya di Jayapura, Selasa.
Menurut Ramses, memang menjelang perayaan seperti ini ada beberapa komoditas yang mengalami kenaikan karena tingginya kebutuhan oleh sebab itu pihaknya mulai memperketat pengawasan.
“Setiap hari kami melakukan pertemuan untuk mengantisipasi terjadinya inflasi, terutama dengan dinas terkait untuk ketersediaan stok pangan di Papua,” ujarnya.
Dia menjelaskan dengan begitu, pemerintah bisa mengambil kebijakan jika terjadi kelangkaan atau kenaikan harga.
“Dinas Tanaman Pangan maupun instansi terkait lainnya yang masuk dalam Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) setiap hari turut memantau ketersediaan pangan di lapangan, khususnya barang-barang yang didatangkan dari luar kota,” katanya.
Dia menambahkan inflasi Provinsi Papua saat ini berada di 1,1 persen dan ini sangat aman, namun yang perlu masih dijaga adalah ketersediaan stok.
“Khususnya yang didatangkan dari luar Papua, sebab jika banyak kebutuhan di luar dan tidak dikirim ke Papua itu membuat konsumsi kurang,” ujarnya.
Sementara itu Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Papua Adriana Helena Carolina mengatakan perkembangan harga berbagai komoditas pada Oktober 2024 secara umum menunjukkan adanya kenaikan.
"Berdasarkan hasil pemantauan indeks harga konsumen (IHK) di Provinsi Papua, pada Oktober 2024 terjadi inflasi y-on-y sebesar 1,10 persen atau terjadi kenaikan IHK dari 103,01 pada Oktober 2023 menjadi 104,14 pada Oktober 2024," katanya.
Menurut Adriana, tingkat inflasi secara m-to-m dan tingkat inflasi y-to-d masing-masing sebesar 0,22 persen dan 0,29 persen.