Biak (Antaranews Papua) - Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Biak Numfor, Papua tengah membudidayakan tanaman keladi seluas 50 hektare dalam rangka menjaga ketahanan pangan lokal di wilayah itu.
   
Kepala Dinas Pertanian Ketahanan Pangan Biak I Made Suaryadana di Biak, Rabu mengatakan budidaya tanaman keladi dengan dukungan dana otonomi khusus Papua (Otsus) tahun anggaran 2018 melibatkan petani masyarakat asli orang Papua.
   
"Untuk tahun 2018 budidaya tanaman keladi disebar di lima wilayah distrik diantaranya Distrik Biak Barat,Biak Utara, Swandiwe, Yendidori dan Distrik Andey," kata Made Suaryadan.
   
Made menyebut tanaman keladi di berbagai kampung dan distrik telah menjadi bahan pangan lokal untuk kebutuhan makan keseharian masyarakat sebagai penganti beras.
   
Tanaman keladi bagi warga Biak juga merupakan pangan lokal yang dapat diolah juga menjadi cemilan keripik.
   
"Keladi di sebagian warga Biak telah dijadikan sebagai makanan penganti beras, ya untuk menjaga ketahanan pangan lokal maka dinas pertanian sudah mengembangkan tanaman keladi," ujarnya.
   
Made menyebut tanaman keladi merupakan sekelompok tumbuhan dari genus Caladium (suku talas-talasan, Araceae).
   
Dalam bahasa sehari-hari, keladi sering juga dipakai untuk menyebut beberapa tumbuhan lain yang masih sekerabat namun tidak termasuk Caladium, seperti talas (Colocasia).
  
"Ya untuk pemeliharaan perawatan tanaman keladi sangat mudah dan sederhana, ya untuk kondisi alam georafis pulau Biak tumbuhan ini sangat cocok," ujarnya.
   
Hingga kini, tanaman keladi di kalangan masyarakat adat Biak Numfor sudah dijadikan makanan utama untuk penganti beras dalam memenuhi kebutuhan makanan keseharian.

Pewarta : Muhsidin
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024