Jayapura (Antaranews Papua) - Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Pamtas) Yonif Para Raider 328/Dirgahayu (Dgh) Pos Ramil Muara Tami mengamankan bom berukuran panjang 125 sentimeter an berdiameter 50 sentimeter (cm), yang diduga merupakan bahan peledak peninggalan Perang Dunia II.

Komandan Satgas (Dansatgas) Yonif PR 328/Dgh Mayor Inf Erwin Iswari mengatakan penemuan bom tersebut bermula saat Jacob Mallo (69), warga Skouw Mabo sedang menggali lubang untuk membuat tempat sampah di sekitar rumahnya.

"Pada saat kedalaman mencapai 50 cm tiba-tiba melihat sebuah benda mencurigakan seperti bom," katanya ketika dihubungi dari Kota Jayapura, Kamis.

Kejadian tersebut langsung dilaporkan kepada Lettu Inf Rakhmanto Adhy, Komandan Pos (Danpos) Ramil Muara Tami.

"Jadi, berdasarkan laporan Jacob Mallo kepada Danpos Ramil Muara Tami, pak Jacob bersama anggota Pos Ramil Muara Tami langsung ke lokasi penemuan bom dan mengamankan lokasi sekitar dikarenakan temuan bom tersebut berada di sekitar rumah warga," katanya.

Kini bom tersebut telah diamankan oleh pos Ramil Muara Tami.

"Bom tersebut diperkirakan merupakan peninggalan sisa perang jaman dahulu yang sudah lama sekali terkubur," katanya.

Bom ini sangat berbahaya mengingat ukurannya cukup besar dan berada di tengah-tengah rumah penduduk.

"Kami tidak mengetahui apakah bom tersebut masih aktif atau tidak, tapi tindakan pertama adalah mengamankan bom tersebut menjauh dari warga," katanya.

Pewarta : Alfian Rumagit
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024