Wamena (Antaranews Papua) - Aparat keamanan belum mengizinkan pihak keluarga, termasuk wartawan untuk melihat secara dekat tiga korban selamat dari penembakan Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB), yang sudah berhasil dievakuasi dari Kabupaten Nduga ke RSUD Wamena di Jayawijaya.

Alasannya, korban masih trauma sehingga belum bisa dijenguk sanak keluarganya.

Yohanis Tappi, keluarga salah satu korban selamat saat ditemui di RSUD Wamena, Rabu, mengatakan dari informasi yang diterima, keponakannya yang bernama Jefri ditembak oleh KKB di bagian kaki.

"Sejak kemarin sampai jam dua tadi malam, saya menghadap ke Polres minta 10 detik saja untuk ketemu sebagai anak saya, tetapi tidak diizinkan. Mereka bilang kalau bisa besok pagi atau siang baru bisa ketemu," katanya.

Pihak keluarga merasa lega sebab dari informasi yang diterima dari petugas medis, peluru yang bersarang di tubuh korban sudah berhasil dikeluarkan.

"Kami dari keluarga bersyukur karena tadi malam, peluru sudah berhasil dikeluarkan," katanya.

Menurut Yohanis keponakannya bekerja di Jembatan, di Distrik Yal, yang ditangani PT Istaka.

"Saya ingin melihat secara dekat kondisinya dan menyampaikan kepada keluarga di Toraja, tetapi dari pihak Polres belum izinkan. Bukan saya saja, sebab dari tiga keluarga korban yang lain juga belum diizinkan satu pun," katanya.

Pewarta : Marius Frisson Yewun
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024