Jayapura (Antaranews Papua) - Nasib dua karyawan PT Istaka yang menjadi sempat luput dari maut karena melarikan diri saat kelompok kriminal separatis bersenjata (KKB) dilaporkan melakukan pembunuhan massal di Distrik Yall, Kabupaten Nduga, Papua, hingga kini belum diketahui nasibnya.
Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Kamal kepada Antara melalui telepon selularnya ketika dihubungi dari Jayapura, Rabu mengatakan hingga kini belum diketahui dengan pasti nasib dua karyawan perusahaan yang membangun jembatan di kali Yigi dan kali Aurak itu.
"Dari data yang diperoleh diketahui bahwa karyawan PT Istaka Karya yang berada di Distrik Yall tercatat 25 orang termasuk seorang aparatur sipil negara (ASN )dari lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR)," kata Kamal.
Namun, kata Kamal, saat para pekerja konstruksi itu digiring KKSB, dilaporkan 19 orang pekerja beraujung kematian.
"Empat orang lainnya berhasil melarikan diri ke Pos TNI Mbua, dan saat ini dirawat di RSUD Wamena. Masih ada dua karyawan yang belum dipastikan keberadaannya," ucap Kamal.
PT Istaka Karya mendapat 41 proyek pembangunan di kawasan jalan trans Papua, termasuk jembatan di kali Yigi dan kali Aurak, Distrik Yall.
Pada Minggu (2/12), KKSB menyerang karyawan PT Istaka Karya dan membunuh mereka baik yang ada di kali Yigi maupun kali Aurak, Distrik Yall, Kab. Nduga.
Pada Senin (3/12), KKSB melakukan penyerangan terhadap pos TNI di Mbua, dan seorang prajurit gugur dalam aksi penyerangan tersebut.
Kini, aparat gabungan TNI/Polri sedang berupaya mengevakuasi jenazah para korban dari kali Yigi dan sekitar gunung Tabo.
Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Kamal kepada Antara melalui telepon selularnya ketika dihubungi dari Jayapura, Rabu mengatakan hingga kini belum diketahui dengan pasti nasib dua karyawan perusahaan yang membangun jembatan di kali Yigi dan kali Aurak itu.
"Dari data yang diperoleh diketahui bahwa karyawan PT Istaka Karya yang berada di Distrik Yall tercatat 25 orang termasuk seorang aparatur sipil negara (ASN )dari lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR)," kata Kamal.
Namun, kata Kamal, saat para pekerja konstruksi itu digiring KKSB, dilaporkan 19 orang pekerja beraujung kematian.
"Empat orang lainnya berhasil melarikan diri ke Pos TNI Mbua, dan saat ini dirawat di RSUD Wamena. Masih ada dua karyawan yang belum dipastikan keberadaannya," ucap Kamal.
PT Istaka Karya mendapat 41 proyek pembangunan di kawasan jalan trans Papua, termasuk jembatan di kali Yigi dan kali Aurak, Distrik Yall.
Pada Minggu (2/12), KKSB menyerang karyawan PT Istaka Karya dan membunuh mereka baik yang ada di kali Yigi maupun kali Aurak, Distrik Yall, Kab. Nduga.
Pada Senin (3/12), KKSB melakukan penyerangan terhadap pos TNI di Mbua, dan seorang prajurit gugur dalam aksi penyerangan tersebut.
Kini, aparat gabungan TNI/Polri sedang berupaya mengevakuasi jenazah para korban dari kali Yigi dan sekitar gunung Tabo.