Jayapura (ANTARA News Papua) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua menyatakan kondisi kesejahteraan masyarakat Bumi Cenderawasih kian membaik selama 19 tahun terakhir pelaksanaan Otonomi Khusus (Otsus).
   
Kepala Bidang Statistik Sosial BPS Provinsi Papua Bagas Susilo, di Jayapura, Selasa, mengatakan tercatat persentase penduduk miskin pada periode tersebut menurun secara signifikan sebesar 27,32 persen poin yaitu dari 54,75 persen pada Maret 1999 menjadi 27,43 pada September 2018.
   
"Pada lima tahun pertama Otsus Papua berjalan (2001-2005) persentase penduduk miskin menurun sebesar 0,97 persen, yaitu dari 41,80 menjadi 40,83 persen," katanya.
   
Menurut Bagas, sedangkan pada lima tahun kedua pelaksanaan Otsus (2006-2010) persentase penduduk miskin menurun sebesar 4,72 persen, di mana penurunan terbesar terjadi pada periode Maret 2010-Maret 2011.
   
"Di mana terdapat 4,82 persen penduduk yang pada 2010 penghasilannya di bawah garis kemiskinan, kini bergeser diatas garis kemiskinan sehingga menjadi tidak miskin," ujarnya.
   
Dia menjelaskan selain itu, persentase penduduk miskin di Papua selama enam bulan terakhir mengalami penurunan sebesar 0,31 persen poin yaitu dari 27,74 persen pada Maret 2018 menjadi 27,43 persen pada September 2018.
   
"Otsus sangat berpengaruh pada tingkat kemiskinan, otomatis juga berpengaruh pada kondisi kesejahteraan masyarakat Papua secara tidak langsung karena sudah ada ketergantungan," katanya lagi.
   
Dia menambahkan jika digambarkan kini masyarakat Papua bergantung satu persen pada Pendapatan Asli Daerah (PAD) setempat, namun 99 persen bergantung pada Otsus, DAU, DAK dan lain sebagainya di mana pergerakan penanganan kemiskinannya yang lambat, sehingga jika otonomi ini dicabut maka akan sangat berpengaruh pada kondisi kesejahteraan masyarakat. 
 

Pewarta : Hendrina Dian Kandipi
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024