Timika (ANTARA News Papua) - Gedung sekolah SD dan SMP Negeri Banti, Distrik Tembagapura yang dibakar Kelompok Kriminal Bersenjata pada Februari 2018 kini sudah dibangun kembali Pemkab Mimika, Papua.

Kapolres Mimika AKBP Agung Marlianto kepada Antara di Timika, Selasa, mengatakan pembangunan gedung sekolah Banti tersebut sudah sekitar 70 persen dan diharapkan dalam waktu tidak lama lagi segera difungsikan.

"Sudah sekitar 70 persen, atapnya sudah dipasang. Mudah-mudahan sekitar Maret atau April nanti sudah bisa difungsikan untuk kegiatan belajar-mengajar adik-adik kita di sana," katanya.

Selain sarana pendidikan, Pemkab Mimika melalui Dinas Kesehatan juga berencana membangun gedung Puskesmas Banti di lokasi bekas Rumah Sakit Waa-Banti milik Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro (LPMAK).

Gedung Rumah Sakit Waa-Banti juga ikut dibakar hingga rata tanah KKB bersamaan dengan pembakaran gedung SD-SMP Negeri Banti pada Februari 2018.

Adapun sekolah SD Inpres Aroanop dan SD Inpres Jagamin yang sempat ditinggal para gurunya pascaterjadi kasus pelecehan seksual terhadap guru-guru perempuan pentolan KKB kini juga telah beraktivitas kembali.

"Saat ini sekolah di Aroanop itu sudah aktif kembali. Guru-guru sudah kembali ke sana sejak Agustus atau September setelah ada jaminan keamanan yang diberikan Komandan Brigif 20/Ima Jaya Keramo dan Komandan Yonif 754/Eme Neme Kangasi," jelas Kapolres.

Pekan lalu jajaran TNI-Polri menggelar bakti sosial dan pelayanan kesehatan kepada warga Kampung Aroanop dan kampung-kampung tetangga di sekitar itu.

Kegiatan bakti sosial dan pelayanan kesehatan tersebut sekaligus menjadi momentum untuk meyakinkan warga setempat bahwa situasi keamanan di wilayah itu kini sudah kondusif, tanpa ada gangguan dari KKB lagi.

Kapolres Mimika meminta dukungan dari warga Aroanop agar turut menjaga dan melindungi para tenaga kesehatan dan guru-guru yang bertugas di wilayah itu.

"Peradaban suatu bangsa lahir dari kerja dan pengobarnan para guru dan tenaga kesehatan. Kehadiran mereka sangat dibutuhkan masyarakat, jadi masyarakat juga harus melindungi mereka karena sudah berkorban luar biasa untuk melayani masyarakat yang tinggal di pelosok-pelosok terpencil. Kami memberikan apresiasi yang tinggi kepada para guru dan tenaga kesehatan yang bertugas di pedalaman dan kami menjamin keamanan mereka selama bertugas melayani masyarakat," kata AKBP Agung. 

Pewarta : Evarianus Supar
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024