Wamena (ANTARA) -  Lebih dari dua ratus warga menyaksikan rekonstruksi pembunuhan seorang pendeta yang terjadi di depan rumah korban di Jalan SD Percobaan, Distrik Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya, Papua.
     
Rekonstruksi yang berlangsung Jumat, (22/2) itu melibatkan tiga pelaku yang dalam posisi pincang karena terkena tembakan saat diburu polisi beberapa waktu lalu.
     
Kasat Reskrim Polres Jayawijaya Iptu Jerry Koagouw yang memimpin rekonstruksi mengatakan kasus 28 Desember 2018 dengan 37 adegan dilakukan karena saat pemeriksaan, tersangka tidak jelas memberikan keterangan.
     
"Rekonstruksi kami lakukan untuk mengetahui persis atau memberikan gambaran kejadian yang nyata," katanya.
     
Dari rekonstruksi polisi mendapati gambaran aksi tiga orang yang mulai membuntutu korban dengan menggunakan dua sepeda motor, hingga perampasan tas dan penikaman korban tepat di depan pintu masuk halaman rumah.
     
Berdasarkan keterangan tersangka kepada polisi, sudah ada rencana untuk melakukan pejambretan, hanya saja tidak menentukan sasaran sehingga ketika melihat korban yang dibonceng membawa tas, timbul niat dari tiga orang tersebut.
     
"Selanjutnya setelah kami nyatakan berkas sudah lengkap, dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri Jayawijaya dan tinggal menunggu petunjuk dari jaksa apakah sudah lengkap atau belum," katanya.
     
Jaksa Penuntut Umum di Kejaksaan Negeri Jayawijaya Febiana Wilma Sorbu yang juga berada di lokasi mengatakan rekonstruksi menunjukan peran tersangka dalam perkara itu.
     
Ia mengatakan ada dari tiga tersangka yang sudah dua hingga tiga kali masuk penjara karena kasus pencurian dengan kekerasan.
     
"Kita harus tahu peran masing-masing tersangka, sehingga dalam pelaksanaan sidang nanti saya akan meminta lampiran putusan kasus yang pernah dilakukan dan kita bisa menaikan lagi tuntutannya. Hukuman sudah pasti akan diperberat karena mereka ini residivis," katanya.

Pewarta : Marius Frisson Yewun
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2025