Jayapura (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayapura dan Kepolisian Resort (Polres) setempat sukses melakukan mediasi antarwarga usai terjadi bentrok pada Rabu (2/4) di Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua.
Wakil Bupati Jayapura Haris R. Yocku di Sentani, Rabu, mengatakan mediasi tersebut berlangsung di ruang pertemuan Satuan Binmas Polres Jayapura yang dihadiri beberapa pihak, antara lain tokoh adat, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, perwakilan gereja dan unsur pemerintah.
Menurut dua, bentrok antarwarga tersebut dipicu oleh dugaan pencurian sepeda motor oleh seorang warga BY, yang terjadi di Halaman Gereja Filadelfia Kampung Harapan, Distrik Sentani Timur, pada 31 Maret 2025, dan peristiwa ini berujung pada aksi pengeroyokan oleh sekelompok pemuda.
"Kemudian, situasi diperkeruh dengan munculnya unggahan provokaitif di media sosial oleh JP, yang menampilkan emotikon tertawa dan menangis terkait insiden tersebut," ujarnya.
Dia menjelaskan dalam forum mediasi ini berbagai pihak telah menyampaikan pandangan dan kronologis masing-masing, termasuk perwakilan masyarakat yang terdampak saat insiden berlangsung.
"Pemerintah Kabupaten Jayapura bersikap netral dan siap menanggung biaya perawatan korban, sekaligus memberikan perawatan dan memberikan taliasih untuk mendukung proses perdamaian," katanya.
Dia menambahkan pemerintah juga menyalurkan bantuan dana sebesar Rp50 juta dan tambahan dari kedua belah pihak sebesar Rp10 juta sebagai bentuk penyelesaian masalah.
"Proses mediasi ini diakhiri dengan tanda tangan bersama surat kesepakatan damai, serta penyerahan bantuan biaya pengobatan secara simbolis," ujarnya.