Jayapura (ANTARA) - Pihak Kampus Universitas Sains dan Teknologi Jayapura (USTJ) menerjunkan sebanyak 700 relawan untuk membantu para korban yang terdampak banjir bandang di Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua.

Wakil Ketua BEM Fakultas Ilmu Komputer (Fikom) USTJ Christian Lodwick Wentuk di Sentani, Kabupaten Jayapura, Rabu mengatakan sejak Minggu (17/3) siang ia bersama rekan-rekannya langsung ke lapangan untuk membantu para korban banjir bandang.

"Ini hari ketiga, kami para mahasiswa Fikom USTJ berada di posko induk bantuan bencana di kompleks perkantoran bupati Jayapura," katanya didampingi sejumlah rekan-rekannya.

Selama tiga hari itu, kata dia, banyak hal yang dilakukan untuk membantu warga korban banjir bandang, dari melakukan pencarian bersama tim gabungan TNI, Polri, Basarnas dan BNPB ataupun organisasi lainya, hingga menevakuasi korban dan
pengungsi serta membantu menyalurkan sumbangan ke titik-titk pengungsian.

"Kami bantu sebisanya, apa yang bisa kami lakukan sebagai mahasiswa di Papua, lagian ini bagian dari bentuk pengabdian kami kepada masyarakat," kata Christian Lodwick Wentuk 
 
Sementara itu, penanggung jawab 700-an mahasiswa asal Kota Jayapura itu, Irdji Matdoan ST MT yang merupakan Dekan Fikom USTJ mengatakan apa yang dilakukan oleh para mahasiswanya merupakan bagian dari kerja kemanusiaan, bukan saja pintar berdemo atau berorasi, tetapi harus bisa menunjukkan sikap empati dan kepedulian terhadap sesama.

"Ini merupakan salah satu wujud kepedulian kampus USTJ dan mahasiswa kami terhadap korban bencana," katanya.

Selain menerjunkan para relawan, Irdji Matdoan mengemukakan bahwa sehari pascabanjir bandang Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Isak Rumbarar ST, MM memberikan sumbangan kepada pengungsi banjir bandang di posko induk bencana.

"Yang kami sumbangkan seperti pada umumnya kebutuhan paling cepat oleh para korban, seperti air mineral, makanan ringan, dan pakaian layak pakai," katanya.

Irdji berharap penanganan banjir bandang di Kabupaten Jayapura bisa lebih efisien dan tepat sasaran sehingga warga yang menjadi dampak bencana bisa cepat tertolong.

"Di sini diperlukan sinergitas semua pihak, tidak boleh siapa yang lebih kuat atau lebih cepat, tetapi kerja sama, saling tolong menolong itu yang diperlukan, sehingga para korban bisa merasakan ada bantuan yang nyata kepada mereka," katanya.

Pewarta : Alfian Rumagit
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024