Biak (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) perwakilan Papua mengimbau setiap warga untuk mewaspadai peredaran uang palsu menjelang pemilihan umum serentak 17 April 2019.

"Kami belum melihat adanya peredaran uang palsu berhubungan dengan caleg yang kampanye. Meski di Papua belum ditemukan kasus ini tetapi kita akan telusuri terus dan waspadai," ujar Deputi BI Perwakilan Papua Fauzan di Biak, Selasa.

Ia mengakui selama waktu tahapan kampanye pemilu serentak 2019 berlangsung hingga saat ini telah mendorong adanya peningkatan usaha ekonomi masyarakat kampung.

Ia menegaskan peredaran uang palsu dapat dicegah dengan masyarakat lebih teliti dalam melakukan transaksi.

Dari data BI Papua, menurutnya jumlah uang palsu yang beredar ini tidak ditemukan karena berbagai pengamanan yang ada di uang rupiah saat ini.

Untuk lebih menekan peredaran uang palsu, lanjut Fauzan BI terus berupaya untuk mengedukasi masyarakat tentang ciri-ciri keaslian uang rupiah.

"Dalam upaya mencegah peredaran uang palsu bisa di lihat dengan cara 3D yakni Dilihat, Diraba dan di Terawang," tambahnya.

Berdasarkan data pecahan uang kertas yang rawan dipalsukan dalam pecahan uang kertas nominal Rp100.000 dan Rp50.000.


Pewarta : Muhsidin
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024