Biak (ANTARA) - Rektor Institut Ilmu Sosial Ilmu Politik (IISP) Yapis Kabupaten Biak Numfor, Papua, Djamil Hasyim melarang berbagai kegiatan kampanye politik di area kampus untuk menjaga wibawa lembaga pendidikan tinggi swasta bersih dari politik praktis.

"Kampus hanya dikhususkan untuk belajar bagi mahasiswa, selama tahapan kampanye hingga menjelang pemiihan umum serentak 17 April, kampus Yapis steril dari agenda politik partai maupun lembaga penyelenggara pemilu," ujar Rektor Djamil Hasyim di Biak, Selasa menjawab Antara terkait dengan kampus bersih dari agenda politik.

Ia menegaskan hingga menjelang H-8 pemungutan suara perkantoran kampus IISIP Yapis Biak tidak ada atribut kampanye caleg atau parpol yang berada di area lingkungan perguruan tinggi swasta itu.

Rekor Djamil Hasyim mengatakan sesuai dengan aturan yang berlaku pada pemasangan alat peraga kampanye partai atau caleg tidak diperbolehkan dipasang pada fasiitas umum, lembaga pendidikan, rumah ibadah dan perkantoran pemerintah.

"Aturan pelarangan alat peraga kampanye partai atau caleg sudah jelas, ya bagi kampus IISIP Yapis Biak ketentuan ini menjadi pedoman untuk diperhatikan," ujarnya.

Ia berharap situasi kampus Yapis yang tetap steril dari agenda politik praktis manapun sebagai sikap lembaga yang mengelola pendidikan tinggi di Kabupaten Biak Numfor.

Sivitas akademika Yapis Biak, menurut Rektor Djamil Hasyi, sampai saat ini tetap konsisten menjalankan misi Tri Dharma Perguruan tinggi yakni pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

"Dengan fokus menjalankan Tri dharma perguruan tinggi diharapkan kontribusi IISIP Yapis dalam mencetak tenaga sumber daya manusia yang berkualitas di tanah Papua," ujarnya.

Hingga beberapa waktu menjelang pelaksanaan Pemilu 17 April, para caleg partai politik dan tim sukses pasangan calon Presiden/Wapres masih gencar melakukan tahapan kampanye dengan melakukan kunjunga door to door dalam upaya meraih dukungan suara pemilih.

Pewarta : Muhsidin
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024