Wamena (ANTARA) - Ratusan masyarakat Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua, mendatangi Polres setempat guna mendesak pengungkapan kasus pembunuhan seorang pengusaha di Pasar Misi, Distrik Wouma, Selasa, (24/4) malam.

Sekretaris Kerukunan Keluarga Sumatera Utara di Jayawijaya, Wolder Hood Sinaga di Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya, Kamis, mengatakan pembunuhan terjadi karena masih adanya peredaran minuman keras di Jayawijaya.

"Kami dari Kerukunan Keluarga Sumatera Utara menyerahkan kasus ini sepenuhnya kepada pihak kepolisian dan meminta secepatnya mencari pelaku yang melakukan penganiayaan keluarga kami," katanya.

Ketua Kerukunan Keluarga Maluku di Jayawijaya, Adolf Beay juga meminta pemberantasan minuman beralkohol terus ditingkatkan dan juga meningkatkan razia senjata tajam yang biasa dibawa masuk ke dalam pusat kota.

Kapolres Jayawijaya AKBP Tonny Ananda Swadaya mengharapkan masyarakat membantu polisi untuk memberikan informasi terkait pelaku kericuhan yang berujung luka-luka beberapa warga dan kematian seorang warga.

"Untuk pelaku akan dilakukan upaya tembak ditempat, namun terukur bagi yang berbuat anarkis, apalagi saat ini masih dalam situasi pemilu, ini sangat mengganggu di saat petugas lengah sehingga kami bersama pemda akan menindak tegas," katanya.

Menurut dia, razia minuman keras dan senjata tajam terus dilakukan namun pelaku menghindar ke wilayah pinggiran kota dan akan terus dikejar.

"Tetapi setelah pemilu kita akan lakukan razia besar-besaran untuk peredaran minuman keras," katanya.

Bupati Jayawijaya Jhon Richard Banua mengatakan karena pembunuhan itu bermula dari minuman keras, ia meminta seluruh paguyuban ikut memantau warganya sehingga tidak terlibat memproduksi minuman beralkohol, judi dan prostitusi.

"Bagi pelaku-pelaku yang tertangkap, nanti kita meminta kejaksaan dan pengadilan memberikan hukuman yang setimpal. Kami juga akan mengisi pos-pos di wilayah rawan dengan menyewa tempat sementara terlebih dahulu sampai posnya selesai dibangun," katanya.

Pewarta : Marius Frisson Yewun
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024