Asmat (ANTARA) - Dinas Pendidikan Kabupaten Asmat, Provinsi Papua menggelar karnaval budaya dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2 Mei 2019.
Karnaval budaya yang diikuti ratusan pelajar TK, SD dan SMP di Distrik Agats itu mengambil titik awal dan akhir di Lapangan Yos Sudarso, dengan rute melalui sejumlah jalan utama di Kota Agats
Peserta mengenakan pakaian adat dari berbagai daerah seperti Papua, Maluku, Sulawesi, Jawa, Kalimantan dan NTT. Adapula yang mengenakan pakaian profesional seperti dokter, guru dan TNI-Polri.
Kegiatan karnaval itu ditontoni sejumlah kepala instansi daerah, para kepala sekolah, guru, para tokoh dan warga.
Ketua Panitia Hardiknas yang juga Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Asmat Donatus Tamot mengatakan pihaknya sengaja menampilkan keanekaragaman budaya Indonesia pada peringatan Hardiknas 2019 di Agats.
“Dimaksudkan agar anak-anak kita mengenal dan semakin mencintai budaya Indonesia. Dengan demikian aset-aset budaya kita tetap terawatt dan terpelihara,” kata Donatus.
Pelajar SD di Agats, Kabupaten Asmat, Provinsi Papua mengikuti kegiatan karnaval budaya yang digelar Dinas Pendidikan setempat dalam rangka Hardiknas, 2 Mei 2019. (Dokumen Humas Pemkab Asmat/Eman)
Ia mengatakan bahwa dengan menggelar karnaval budaya, hubungan sosial masyarakat bisa lebih dipererat. Warga bisa saling menghormati dan menghargai tanpa memandang suku, ras dan agama.
“Dengan menampilkan perbedaan, kita tetap satu. Satu bangsa Indonesia, saling menghormati dan menjaga ketentraman, termasuk di Asmat ini,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa kegiatan itu tidak hanya seremonial belaka, tapi bermakna meningkatkan hubungan sosial masyarakat, termasuk mendorong peningkatan pendidikan.
“Karnaval budaya dalam rangka Hardiknas di Asmat tidak hanya dilaksanakan di Agats, tapi juga digelar di distrik lainnya,” kata Donatus. (*/adv)
Karnaval budaya yang diikuti ratusan pelajar TK, SD dan SMP di Distrik Agats itu mengambil titik awal dan akhir di Lapangan Yos Sudarso, dengan rute melalui sejumlah jalan utama di Kota Agats
Peserta mengenakan pakaian adat dari berbagai daerah seperti Papua, Maluku, Sulawesi, Jawa, Kalimantan dan NTT. Adapula yang mengenakan pakaian profesional seperti dokter, guru dan TNI-Polri.
Kegiatan karnaval itu ditontoni sejumlah kepala instansi daerah, para kepala sekolah, guru, para tokoh dan warga.
Ketua Panitia Hardiknas yang juga Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Asmat Donatus Tamot mengatakan pihaknya sengaja menampilkan keanekaragaman budaya Indonesia pada peringatan Hardiknas 2019 di Agats.
“Dimaksudkan agar anak-anak kita mengenal dan semakin mencintai budaya Indonesia. Dengan demikian aset-aset budaya kita tetap terawatt dan terpelihara,” kata Donatus.
Ia mengatakan bahwa dengan menggelar karnaval budaya, hubungan sosial masyarakat bisa lebih dipererat. Warga bisa saling menghormati dan menghargai tanpa memandang suku, ras dan agama.
“Dengan menampilkan perbedaan, kita tetap satu. Satu bangsa Indonesia, saling menghormati dan menjaga ketentraman, termasuk di Asmat ini,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa kegiatan itu tidak hanya seremonial belaka, tapi bermakna meningkatkan hubungan sosial masyarakat, termasuk mendorong peningkatan pendidikan.
“Karnaval budaya dalam rangka Hardiknas di Asmat tidak hanya dilaksanakan di Agats, tapi juga digelar di distrik lainnya,” kata Donatus. (*/adv)