Jakarta (ANTARA) - Nur Fitasari tak pernah membayangkan namanya akan tercantum sebagai satu dari sedikit anggota TNI yang mendapatkan kesempatan untuk menjadi petugas haji.
Padahal gadis yang akrab disapa Fita itu belum lama kembali dari bertugas sebagai pasukan perdamaian PBB di Lebanon selama setahun sejak Desember 2017-Desember 2018.
Fita yang tergabung dalam kesatuan Direktorat Ajudan Jenderal Angkatan Darat di Bandung, Jawa Barat, itu kaget saat dipanggil oleh atasannya untuk mengumpulkan berkas dan mempersiapkan diri mengikuti seleksi calon petugas haji.
Air matanya nyaris jatuh menetes mendengar kabar bahagia itu karena hanya sedikit orang yang mendapatkan kesempatan menjadi pelayan tamu Allah di waktu dan tempat yang sangat istimewa di Tanah Suci.
Namun toh perjuangannya tak lantas mudah, gadis 23 tahun itu setidaknya harus menyingkirkan hampir 100 pesaingnya untuk bisa menjadi salah satu petugas haji tahun ini.
Mantan atlet voli pantai yang sukses meraih medali emas dalam Kejuaraan Nasional itu pun mempersiapkan diri dengan keras untuk meraih peluang yang sudah di depan matanya itu. Baginya, menjadi yang terbaik dimanapun berada harus menjadi sesuatu yang ia tanamkan dalam-dalam benaknya.
Terlebih untuk satu kesempatan menjadi Petugas Penyelenggara Haji Indonesia (PPIH), satu dari begitu sedikit orang yang berkesempatan menjadi pelayan tamu Allah.
Ia belajar dengan keras, mendalami pengetahuan tentang taklimatul hajj, manasik haji, hingga regulasi terkait haji hanya dalam waktu yang amat singkat.
Fita kemudian berhasil mencatatkan namanya sebagai salah satu dari sedikit anggota TNI yang masih berusia di kisaran milenial untuk menjadi petugas haji tahun ini. Ia sekaligus menyisihkan banyak dari para saingannya dan pada akhirnya mendapatkan tugas sebagai bagian dari anggota Sektor Khusus yang ditugaskan di Daerah Kerja (Daker) Mekah.
Dia selalu berprinsip untuk terus berjuang dan yakin untuk dapat melaksanakan tugas sebagai PPIH dengan baik. Karena dia yakin tidak semua orang beruntung dapat mendapat tugas yang berat ini.
Ia pun kemudian bertekun mengikuti pembekalan petugas haji selama 10 hari di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta Timur pada 23 April-2 Mei 2019.
Gadis yang akrab disapa Fita pun itu menjadi salah satu ikon calon pelayan tamu Allah dari kalangan milenial. Ia sekaligus diharapkan bisa menjadi duta bagi Indonesia yang mencitrakan bahwa pelayanan haji Indonesia adalah yang terbaik di dunia.
Hal inilah yang menjadikan Fita terus bekerja keras mempersiapkan diri baik dari sisi fisik maupun mental untuk kelak bisa melaksanakan tugasnya di Daker Mekah pada bidang Sektor Khusus saat musim haji tahun ini.
Padahal gadis yang akrab disapa Fita itu belum lama kembali dari bertugas sebagai pasukan perdamaian PBB di Lebanon selama setahun sejak Desember 2017-Desember 2018.
Fita yang tergabung dalam kesatuan Direktorat Ajudan Jenderal Angkatan Darat di Bandung, Jawa Barat, itu kaget saat dipanggil oleh atasannya untuk mengumpulkan berkas dan mempersiapkan diri mengikuti seleksi calon petugas haji.
Air matanya nyaris jatuh menetes mendengar kabar bahagia itu karena hanya sedikit orang yang mendapatkan kesempatan menjadi pelayan tamu Allah di waktu dan tempat yang sangat istimewa di Tanah Suci.
Namun toh perjuangannya tak lantas mudah, gadis 23 tahun itu setidaknya harus menyingkirkan hampir 100 pesaingnya untuk bisa menjadi salah satu petugas haji tahun ini.
Mantan atlet voli pantai yang sukses meraih medali emas dalam Kejuaraan Nasional itu pun mempersiapkan diri dengan keras untuk meraih peluang yang sudah di depan matanya itu. Baginya, menjadi yang terbaik dimanapun berada harus menjadi sesuatu yang ia tanamkan dalam-dalam benaknya.
Terlebih untuk satu kesempatan menjadi Petugas Penyelenggara Haji Indonesia (PPIH), satu dari begitu sedikit orang yang berkesempatan menjadi pelayan tamu Allah.
Ia belajar dengan keras, mendalami pengetahuan tentang taklimatul hajj, manasik haji, hingga regulasi terkait haji hanya dalam waktu yang amat singkat.
Fita kemudian berhasil mencatatkan namanya sebagai salah satu dari sedikit anggota TNI yang masih berusia di kisaran milenial untuk menjadi petugas haji tahun ini. Ia sekaligus menyisihkan banyak dari para saingannya dan pada akhirnya mendapatkan tugas sebagai bagian dari anggota Sektor Khusus yang ditugaskan di Daerah Kerja (Daker) Mekah.
Dia selalu berprinsip untuk terus berjuang dan yakin untuk dapat melaksanakan tugas sebagai PPIH dengan baik. Karena dia yakin tidak semua orang beruntung dapat mendapat tugas yang berat ini.
Ia pun kemudian bertekun mengikuti pembekalan petugas haji selama 10 hari di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta Timur pada 23 April-2 Mei 2019.
Gadis yang akrab disapa Fita pun itu menjadi salah satu ikon calon pelayan tamu Allah dari kalangan milenial. Ia sekaligus diharapkan bisa menjadi duta bagi Indonesia yang mencitrakan bahwa pelayanan haji Indonesia adalah yang terbaik di dunia.
Hal inilah yang menjadikan Fita terus bekerja keras mempersiapkan diri baik dari sisi fisik maupun mental untuk kelak bisa melaksanakan tugasnya di Daker Mekah pada bidang Sektor Khusus saat musim haji tahun ini.