Jayapura (ANTARA) - Lembaga swadaya masyarakat, Yayasan Gerakan Peduli Anak Indonesia (GAPAI) di Papua melatih para tokoh dan kader provinsi itu untuk membantu menyosialisasikan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) polio putaran kedua di daerahnya masing-masing.

"Ada 16 kabupaten/kota di Papua yang para tokoh agama, tokoh adat, tokoh pemuda, dan para kader posyandu sudah kami latih untuk membantu menyosialisasikan manfaat dari PIN polio kepada masyarakat," kata Pimpinan Yayasan GAPAI di Papua, FX Irianto di Jayapura, Jumat.

GAPAI di Papua adalah salah satu lembaga yang bermitra dengan Dinas Kesehatan baik provinsi maupun kabupaten/kota didaerah itu untuk mendorong sekaligus mengawal pelaksanaan sub PIN polio di provinsi paling timur ini.

Irianto menyebutkan, kabupaten itu di antaranya Kabupaten Dogiyai, Waropen, Kepulauan Yapen, Nabire, Deiyai, Dogiyai, Intan Jaya, Pegunungan Bintang, Yahukimo, Jayawijaya, Lanny Jaya, Yalimo, dan Kabupaten Tolikara.

"Mereka ini dilihat mempunyai kemampuan dan cakap dalam membangun komunikasi dengan masyarakatnya. Kadang-kadang GAPAI ditolak oleh masyarakat sehingga melatih mereka untuk melakukan sosialisasi," katanya.

Menurut dia, sosialisasi yang dilakukan terhadap tokoh agama, tokoh adat, tokoh pemuda, dan para kader posyandu lebih pada masyarakat yang khususnya tidak bisa diakses oleh layanan kesehatan.

"Jadi mereka sangat membantu sekali untuk menginformasikan manfaat dari pelaksanaan penetesan vaksin kepada masyarakat," katanya.

Ia mengatakan masyarakat didorong untuk bisa datang ke layanan atau melakukan pelayanan kesehatan secara keliling, mendekatkan layanan kepada masyarakat untuk melakukan penetesan PIN polio.

"Setiap kabupaten itu lebih dari satu tokoh agama yang kami latih ada kabupaten yang 14 orang, ada yang 10 orang, jadi tergantung kabupaten itu," katanya.

Dia berharap bukan hanya mereka saja yang melaksanakan sosialisasi itu, akan tetapi menginformasikan kepada tokoh-tokoh masyarakat lainnya agar dapat menginformasikan lagi kepada masyarakat lainnya.

 

Pewarta : Musa Abubar
Editor : Editor Papua
Copyright © ANTARA 2024