Jayapura (ANTARA) - Kodim 1712/Sarmi mengagendakan bakti sosial di Kampung Togonfo, Distrik Ismari pemekaran Distrik Tor Atas dan Kampung Munukania, Distrik Sarmi Selatan yang terdampak gempa 6,3 SR.
"Besok atau lusa saya dan jajaran beserta ibu-ibu Persit adakan bakti sosial pembagian sembako kepada masyarakat di dua kampung itu," kata Dandim 1712/Sarmi Letkol Inf Lamberth Jerry Mailoa ketika dihubungi dari Kota Jayapura, Papua, Sabtu.
Menurut dia, ke dua kampung tersebut merupakan lokasi yang terdampak gempa yang cukup parah, namun tidak ada korban jiwa.
"Cukup parah, karena ada rumah dan bangunan sekolah dan ibadah yang rusak ringan dan berat. Kalau korban jiwa tidak ada," katanya.
Sehingga, kata dia, hal inilah yang akan menjadi tujuan dilaksanakan bakti sosial untuk membantu masyarakat di dua kampung tersebut.
"Jumat (21/6) sore, saya bersama pejabat BPBD Sarmi dan Polres Sarmi langsung meninjau lokasi, melihat sejumlah bangunan yang rusak dan memberikan bantuan ala kadarnya seperti mi instan dan air mineral," katanya.
Dari kerusakan bangunan yang sudah didata, didapatkan sejumlah 26 unit rumah penduduk rusak ringan dan rusak berat yang ada di Kampung Munukania, Distrik Sarmi Selatan sedangkan untuk korban jiwa nihil.
Selanjutnya di Kampung Togonfo Distrik Ismari, didapatkan 13 unit rumah rusak ringan dan rusak berat, 1 bangunan sekolah SD rusak berat, 1 bangun SMP dan 1 bangunan gereja mengalami rusak ringan dan korban jiwa nihil.
Sebelumnya, gempa bumi tektonik dengan kekuatan 6,3 Skala Richer pada Kamis (20/6) pukul 00.24.51 WIB terjadi di Kabupaten Sarmi.
Gempa itu berpusat di darat pada kedalaman 11 kilometer di koordinat 2,23 Lintang Selatan dan 138,53 Bujur Timur, 45 kilo meter arah barat daya Kota Sarmi.
"Besok atau lusa saya dan jajaran beserta ibu-ibu Persit adakan bakti sosial pembagian sembako kepada masyarakat di dua kampung itu," kata Dandim 1712/Sarmi Letkol Inf Lamberth Jerry Mailoa ketika dihubungi dari Kota Jayapura, Papua, Sabtu.
Menurut dia, ke dua kampung tersebut merupakan lokasi yang terdampak gempa yang cukup parah, namun tidak ada korban jiwa.
"Cukup parah, karena ada rumah dan bangunan sekolah dan ibadah yang rusak ringan dan berat. Kalau korban jiwa tidak ada," katanya.
Sehingga, kata dia, hal inilah yang akan menjadi tujuan dilaksanakan bakti sosial untuk membantu masyarakat di dua kampung tersebut.
"Jumat (21/6) sore, saya bersama pejabat BPBD Sarmi dan Polres Sarmi langsung meninjau lokasi, melihat sejumlah bangunan yang rusak dan memberikan bantuan ala kadarnya seperti mi instan dan air mineral," katanya.
Dari kerusakan bangunan yang sudah didata, didapatkan sejumlah 26 unit rumah penduduk rusak ringan dan rusak berat yang ada di Kampung Munukania, Distrik Sarmi Selatan sedangkan untuk korban jiwa nihil.
Selanjutnya di Kampung Togonfo Distrik Ismari, didapatkan 13 unit rumah rusak ringan dan rusak berat, 1 bangunan sekolah SD rusak berat, 1 bangun SMP dan 1 bangunan gereja mengalami rusak ringan dan korban jiwa nihil.
Sebelumnya, gempa bumi tektonik dengan kekuatan 6,3 Skala Richer pada Kamis (20/6) pukul 00.24.51 WIB terjadi di Kabupaten Sarmi.
Gempa itu berpusat di darat pada kedalaman 11 kilometer di koordinat 2,23 Lintang Selatan dan 138,53 Bujur Timur, 45 kilo meter arah barat daya Kota Sarmi.