Jayapura (ANTARA) - Badan Restorasi Gambut (BRG) memperkenalkan sistem informasi guna mempermudah pemantauan lahan gambut di Provinsi Papua.
Deputi Bidang Perencanaan dan Kerjasama Badan Restorasi Gambut Budi S. Wardhana kepada ANTARA di Jayapura, Rabu, mengatakan pihaknya sedang mengembangkan sistem tersebut dan selanjutnya setelah selesai diterapkan di pusat maka akan dikembangkan juga di tingkat provinsi.
"Dengan sistem ini akan mempermudah mengimplementasikan tiga tujuan kami yakni pertama membagi informasi mengenai perencanaan dan kegiatan yang terkait dengan restorasi gambut, kedua untuk bersama-sama memantau adanya degradasi di atas lahan gambut entah itu pembukaan atau tutupan, entah itu hot spot atau degradasi-degradasi lainnya," katanya.
Ketiga, lanjut Budi, pihaknya menyediakan wahana untuk saling tukar data karena seperti diketahui restorasi gambut dan pengelolaan gambut itu sifatnya multipihak, selain itu yang menambah kompleks adalah dalam satu hamparan lahan gambut biasanya kegiatannya juga bermacam-macam.
"Ada kegiatan konservasi yang dilakukan di tempat yang sama, ada kegiatan budidaya, dan ada kegiatan-kegiatan lainnya seperti pemanfaatan badan sungai di lahan gambut untuk transportasi contohnya, yang semacam itu jika dilakukan oleh satu pihak dapat memberi dampak yang positif atau negatif ke pihak lain," ujarnya.
Dia menjelaskan untuk itu, pihaknya kini lebih banyak melakukan koordinasi dalam menyampaikan apa yang sudah direncanakan untuk 2019 di mana kebetulan dokumennya belum secara resmi diserahkan sehingga dalam forum yang digelar, dokumennya diserahkan sekaligus.
"Selain itu, forum tersebut juga digunakan untuk menginformasikan pencapaian-pencapaian yang sudah dilakukan, di mana khususnya untuk Papua dengan adanya tim restorasi gambut yang sudah ada, koordinasi menjadi lebih mudah bagi kami," katanya lagi.
Dia menambahkan pada 2019, empat kabupaten di Papua menjadi sasaran yakni Kabupaten Asmat, Mappi, Boven Digoel dan Merauke di mana pada kali ini pihaknya lebih menganekaragamkan pendekatan revitalisasi gambut seperti di bidang peternakan, perikanan hingga wisata memancing di sekitar lahan gambut.
Deputi Bidang Perencanaan dan Kerjasama Badan Restorasi Gambut Budi S. Wardhana kepada ANTARA di Jayapura, Rabu, mengatakan pihaknya sedang mengembangkan sistem tersebut dan selanjutnya setelah selesai diterapkan di pusat maka akan dikembangkan juga di tingkat provinsi.
"Dengan sistem ini akan mempermudah mengimplementasikan tiga tujuan kami yakni pertama membagi informasi mengenai perencanaan dan kegiatan yang terkait dengan restorasi gambut, kedua untuk bersama-sama memantau adanya degradasi di atas lahan gambut entah itu pembukaan atau tutupan, entah itu hot spot atau degradasi-degradasi lainnya," katanya.
Ketiga, lanjut Budi, pihaknya menyediakan wahana untuk saling tukar data karena seperti diketahui restorasi gambut dan pengelolaan gambut itu sifatnya multipihak, selain itu yang menambah kompleks adalah dalam satu hamparan lahan gambut biasanya kegiatannya juga bermacam-macam.
"Ada kegiatan konservasi yang dilakukan di tempat yang sama, ada kegiatan budidaya, dan ada kegiatan-kegiatan lainnya seperti pemanfaatan badan sungai di lahan gambut untuk transportasi contohnya, yang semacam itu jika dilakukan oleh satu pihak dapat memberi dampak yang positif atau negatif ke pihak lain," ujarnya.
Dia menjelaskan untuk itu, pihaknya kini lebih banyak melakukan koordinasi dalam menyampaikan apa yang sudah direncanakan untuk 2019 di mana kebetulan dokumennya belum secara resmi diserahkan sehingga dalam forum yang digelar, dokumennya diserahkan sekaligus.
"Selain itu, forum tersebut juga digunakan untuk menginformasikan pencapaian-pencapaian yang sudah dilakukan, di mana khususnya untuk Papua dengan adanya tim restorasi gambut yang sudah ada, koordinasi menjadi lebih mudah bagi kami," katanya lagi.
Dia menambahkan pada 2019, empat kabupaten di Papua menjadi sasaran yakni Kabupaten Asmat, Mappi, Boven Digoel dan Merauke di mana pada kali ini pihaknya lebih menganekaragamkan pendekatan revitalisasi gambut seperti di bidang peternakan, perikanan hingga wisata memancing di sekitar lahan gambut.