Jakarta (ANTARA) - Calon Ketua Umum Golkar Bambang Soesatyo berjanji mengajak purnawirawan TNI/Polri untuk menjadi pengurus Golkar dan kembali membesarkan partai manakala terpilih sebagai dalam musyawarah nasional (munas).
"Golkar didirikan TNI/Polri. ABG (ABRI, birokrasi, Golongan Karya) itu awalnya. Maka ke depan Golkar harus menjadi rumah yang nyaman bagi purnawirawan TNI/Polri," kata Bamsoet di Jakarta, Kamis.
Bamsoet memandang kini Golkar semakin ditinggalkan keluarga purnawirawan.
Dia mengaku ingin mengembalikkan ruh Partai Golkar.
Menurutnya, ada sistem partai yang keliru yang membuat para pendiri partai memilih untuk meninggalkan Golkar dan beralih ke partai lain.
"Saya bertekad menjadikan Partai Golkar sebagai aset bangsa, dapat menjadi rumah yang nyaman bagi keluarga yang besar, TNI, Polri, anak muda, profesional, buruh, petani, perempuan, ulama dan lain sebagainya," ujar dia.
Pada Kamis, politikus Golkar Bambang Soesatyo menegaskan kesiapannya maju sebagai calon Ketua Umum Golkar periode 2019-2024 dalam munas mendatang.
Dia menekankan kesediaannya maju karena desakan kader daerah, agar dirinya segera menyelamatkan Golkar.
"Golkar didirikan TNI/Polri. ABG (ABRI, birokrasi, Golongan Karya) itu awalnya. Maka ke depan Golkar harus menjadi rumah yang nyaman bagi purnawirawan TNI/Polri," kata Bamsoet di Jakarta, Kamis.
Bamsoet memandang kini Golkar semakin ditinggalkan keluarga purnawirawan.
Dia mengaku ingin mengembalikkan ruh Partai Golkar.
Menurutnya, ada sistem partai yang keliru yang membuat para pendiri partai memilih untuk meninggalkan Golkar dan beralih ke partai lain.
"Saya bertekad menjadikan Partai Golkar sebagai aset bangsa, dapat menjadi rumah yang nyaman bagi keluarga yang besar, TNI, Polri, anak muda, profesional, buruh, petani, perempuan, ulama dan lain sebagainya," ujar dia.
Pada Kamis, politikus Golkar Bambang Soesatyo menegaskan kesiapannya maju sebagai calon Ketua Umum Golkar periode 2019-2024 dalam munas mendatang.
Dia menekankan kesediaannya maju karena desakan kader daerah, agar dirinya segera menyelamatkan Golkar.