Mekkah (ANTARA) - Tentara berbaret merah diterjunkan Pemerintah Arab Saudi secara khusus untuk menertibkan sales dan penjaja kartu perdana seluler lokal di Bandara Jeddah yang sempat dikeluhkan karena mengganggu kelancaran arus jamaah haji.
"Sekadar info, pagi ini Baret Merah di Bandara sudah beraksi menertibkan para marketer STC, Mobily, dan Zain sebagai tindak lanjut dari surat protes kita ke Kemenhaj Arab Saudi," tulis Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Endang Jumali, melalui pesan singkat kepada Tim Media Center Haji (MCH) di Saudi, Kamis.
Ia mengatakan sebelumnya surat protes Pemerintah Indonesia dikirimkan ke Kementeriaa Haji Arab Saudi sepekan lalu terkait ketertiban Bandara Jeddah dari penjaja kartu seluler yang menganggu kelancaran arus kedatangan jamaah Indonesia.
Pihak Arab Saudi, kata Endang, memang nyaris tidak pernah merespon surat yang disampaikan pihak lain namun mereka, biasanya akan langsung beraksi.
Seperti yang terjadi hari ini di Bandara Jeddah, Kamis (25/7) atau sepekan setelah surat protes dilayangkan, askar atau tentara baret merah Arab Saudi langsung menertibkan para sales penjaja kartu seluler perdana Arab Saudi.
Keberadaan sales provider kartu seluler di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah, Arab Saudi, dinilai sudah mengganggu pergerakan kedatangan jamaah haji Indonesia menuju Mekkah.
Pergerakan jamaah kerap terhenti akibat ulah sales tersebut, yang menawarkan kartu seluler perdana kepada jamaah di plaza kedatangan Bandara Jeddah.
Meskipun kartu perdana seluler Arab Saudi yang dijajakan itu gratis, tapi terkadang para sales itu kerap memaksa jemaah untuk mengeluarkan paspornya dan scan sidik jari.
Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) pun kemudin melayangkan surat protes terkait hal tersebut ke Kementerian Haji Arab Saudi.
Endang mengapresiasi langkah Kementerian Haji Arab Saudi yang langsung menginstruksikan aparat keamanan untuk menertibkan sales kartu seluler Arab Saudi di Bandara Jeddah.
"Ini langkah konkrit yang dilakukan di lapangan, tentu tujuannya adalah untuk kenyamanan dan kelancaran proses perjalanan jemaah di Bandara. Kita apresiasi atas koordinasi dan komunikasi positif instansi terkait khususnya Kemenhaj Arab Saudi," ujarnya.
Penertiban para sales kartu seluler yang dilakukan pagi tadi seolah menjadi terapi kejut bagi para sales penjaja kartu seluler.
Seorang petugas Perlindungan Jemaah Daker Bandara, Ubay, melihat sendiri penertiban yang dilakukan tentara Baret Merah bersama pihak keamanan bandara.
"Alhamdulillah pedagang penjual kartu HP ditertibkan oleh Keamanan Bandara dan Baret Merah. Kartu pengenal pedagang diambil oleh keamanan Bandara," kata Ubay.
Sementara pasca-penertiban oleh aparat keamanan, keberadaan sales kartu seluler di Bandara Jeddah sudah jauh berkurang.
Jumlahnya tidak sebanyak ketika hari-hari kedatangan jamaah calon haji sebelumnya.
"Namun masih ada satu dua penjaja yang masih nekat menghampiri jamaah calon haji saat keluar dari pintu kedatangan. Mereka main kucing-kucingan," kata petugas Bimbingan Ibadah (Bimbad) Daker Bandara, Suhadi.
"Sekadar info, pagi ini Baret Merah di Bandara sudah beraksi menertibkan para marketer STC, Mobily, dan Zain sebagai tindak lanjut dari surat protes kita ke Kemenhaj Arab Saudi," tulis Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Endang Jumali, melalui pesan singkat kepada Tim Media Center Haji (MCH) di Saudi, Kamis.
Ia mengatakan sebelumnya surat protes Pemerintah Indonesia dikirimkan ke Kementeriaa Haji Arab Saudi sepekan lalu terkait ketertiban Bandara Jeddah dari penjaja kartu seluler yang menganggu kelancaran arus kedatangan jamaah Indonesia.
Pihak Arab Saudi, kata Endang, memang nyaris tidak pernah merespon surat yang disampaikan pihak lain namun mereka, biasanya akan langsung beraksi.
Seperti yang terjadi hari ini di Bandara Jeddah, Kamis (25/7) atau sepekan setelah surat protes dilayangkan, askar atau tentara baret merah Arab Saudi langsung menertibkan para sales penjaja kartu seluler perdana Arab Saudi.
Keberadaan sales provider kartu seluler di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah, Arab Saudi, dinilai sudah mengganggu pergerakan kedatangan jamaah haji Indonesia menuju Mekkah.
Pergerakan jamaah kerap terhenti akibat ulah sales tersebut, yang menawarkan kartu seluler perdana kepada jamaah di plaza kedatangan Bandara Jeddah.
Meskipun kartu perdana seluler Arab Saudi yang dijajakan itu gratis, tapi terkadang para sales itu kerap memaksa jemaah untuk mengeluarkan paspornya dan scan sidik jari.
Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) pun kemudin melayangkan surat protes terkait hal tersebut ke Kementerian Haji Arab Saudi.
Endang mengapresiasi langkah Kementerian Haji Arab Saudi yang langsung menginstruksikan aparat keamanan untuk menertibkan sales kartu seluler Arab Saudi di Bandara Jeddah.
"Ini langkah konkrit yang dilakukan di lapangan, tentu tujuannya adalah untuk kenyamanan dan kelancaran proses perjalanan jemaah di Bandara. Kita apresiasi atas koordinasi dan komunikasi positif instansi terkait khususnya Kemenhaj Arab Saudi," ujarnya.
Penertiban para sales kartu seluler yang dilakukan pagi tadi seolah menjadi terapi kejut bagi para sales penjaja kartu seluler.
Seorang petugas Perlindungan Jemaah Daker Bandara, Ubay, melihat sendiri penertiban yang dilakukan tentara Baret Merah bersama pihak keamanan bandara.
"Alhamdulillah pedagang penjual kartu HP ditertibkan oleh Keamanan Bandara dan Baret Merah. Kartu pengenal pedagang diambil oleh keamanan Bandara," kata Ubay.
Sementara pasca-penertiban oleh aparat keamanan, keberadaan sales kartu seluler di Bandara Jeddah sudah jauh berkurang.
Jumlahnya tidak sebanyak ketika hari-hari kedatangan jamaah calon haji sebelumnya.
"Namun masih ada satu dua penjaja yang masih nekat menghampiri jamaah calon haji saat keluar dari pintu kedatangan. Mereka main kucing-kucingan," kata petugas Bimbingan Ibadah (Bimbad) Daker Bandara, Suhadi.