Jayapura (ANTARA) - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI mendorong guru-guru di Papua khususnya di Kabupaten dan Kota Jayapura agar lebih kreatif dan adaptabilitas dalam mengintegrasikan kurikulum berkontekstual Papua-Papua Barat dengan materi konservasi alam serta budaya.

Staf Ahli Menteri Bidang Hubungan Pusat dan Daerah Kemendikbud RI, James Modouw di Jayapura, Senin, mengatakan mengintegrasikan kurikulum konservasi alam dan budaya tekniknya sama dengan teknik pendekatan penerapan kurikulum kontekstual Papua dan Papua Barat.

"Kurikulum kontekstual pendekatannya bersifat integrasi materi, gambar dan ilustrasi yang bersumber dari lingkungannya namun cocok dengan target pencapaian kompetensi dasar yang dianjurkan dalam kurikulum 2013," tambahnya.

Menurut dia, demikian juga bahasa dan sastra daerah, menggunakan kosa kata bahasa lokal untuk pengenalan dan penyebutan objek dari berbagai materi belajar, dimana juga menggunakan berbagai materi sastra lokal seperti lagu rakyat, puisi, legenda, cerita rakyat dan mencapai kompetensi yang disyaratkan.

"Pola interaksi pembelajaran antara guru dan anak juga mengalami perubahan, pembelajaran lebih diutamakan pada penumbuhan sikap, kepribadian dan kemampuan berpikir kreatif, inovatif, kritis, pemecahan masalah, pengambilan keputusan yang bersifat saintifik, yakni ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai media atau wacananya di mana jadwal pembelajaran disusun dalam bentuk tema-tema belajar, jadi bukan lagi pada mata pelajaran," jelasnya.

Dia menerangkan untuk kegiatan integrasi awalnya disusun oleh para guru instruktur di Kabupaten Jayapura sebanyak tujuh orang mulai dari TK sampai SMP, bagi yang mencoba mengintegrasikan berbagai materi konservasi dan budaya lokal serta mempresentasikan kepada yang hadir di antaranya para widyaswara, kepala seksi kurikulum, mulai dari proses integrasi pada bahan pembelajaran TK, kelas awal SD, kelas atas SD dan tiga mata pelajaran SMP yaitu, matematika, IPS dan Bahasa Indonesia.

"Kabupaten Jayapura akan memulai pelatihan kepada guru-gurunya melalui penerapan kurikulum kontekstual Papua dan Papua Barat dengan melakukan integrasi materi konservasi alam dan budaya pada Agustus 2019 sekaligus dicanangkan oleh Bupati Jayapura sebagai gerakan konservasi alam Gunung Cycloop hutan, laut dan Danau Sentani serta bahasa dan sastra daerah Kabupaten Jayapura," lanjutnya.

Dia menambahkan Kabupaten dan Kota Jayapura baru saja diperkenalkan kurikulum kontekstual yang prinsipnya sama dengan kurikulum 2013 tetapi adaptasi materi dengan lingkungannya yang sangat ditekankan di mana proses ini akan diperkenalkan juga di Kabupaten Biak pada 29 hingga 31 Juli 2019.

Pewarta : Hendrina Dian Kandipi
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024