Jayapura (ANTARA) - Satuan tugas (Satgas) Yonif Raider 321/Kostrad menginsisiasi berbagai perlombaan guna menyambut dan merayakan HUT ke-74 Kemerdekaan RI di Mbua, Kabupaten Nduga, Papua.

"Dengan mengusung tema tahun ini "SDM Unggul Indonesia Maju" yang terinspirasi dari visi pemerintahan Presiden Joko Widodo periode 2019-2024 yang akan berfokus pada pembangunan sumber daya manusia, maka kami coba implementasikan dengan menggelar perayaan HUT Kemerdekaan di Mbua," kata Mayor Inf Deri Indrawan.

Apalagi akhir-akhir ini, kata dia, banyak berkembang isu yang menyatakan bahwa di Kabuoaten Nduga tidak aman, masyarakat banyak mengungsi, aktifitas pemerintahan, sekolah dan perekonomian tidak berjalan.

"Beranjak dari hal itu, makan kami gelar pembuatan gapura cinta negeri dipintu masuk Distrik Mbua berbentuk honai, gapura tersebut dikerjakan oleh masyarakat dan dibantu oleh personel TNI dalam pengerjaan yang dikordinir oleh Bapak Yones Kusumbre, salah satu tokoah masayarakat setempat," katanya sebagaiman rilis yang diterima Antara di Kota Jayapura, Papua, Minggu.

Untuk pengerjaannya, ungkap dia, tidak memakan waktu yang terlalu lama karena hanya memanfaatkan bahan-bahan yang sudah ada dari alam seperti kayu, rotan dan alang-alang, apalagi masyarakat dan personel TNI bekerja sama bahu membahu untuk membangunnya.

"Kami juga membuat lomba khusus untuk mama-mama Papua bekerjasama dengan tokoh perempuan Ibu Tapina Elopere membuat noken merah putih, yang ternyata diluar dugaan mendapat atensi dengan banyaknya partisipasi yang ingin mengikuti perlombaan yang dimulai sejak 1 Agustus dan diakhiri tgl 17 Agustus 2019," katanya.

Dia mengakui bahwa untuk proses pembuatan cukup rumit tetapi hal itu tidak menyurutkan langkah dari para peserta lomba untuk membuat noken.

"Dan ternyata diakhir acara noken yang mereka buat banyak diminati oleh masyarakat dan anggota yang membeli langsung bahkan memesan karena noken tersebut unik dan khas sehingga dapat menjadi sumber penghasilan baru bagi yang secara tidak langsung sudah meningkatkan taraf perekonomiannya," katanya.

Lebih lanjut dia menjelaskan pada pagi hari, tepat 17 Agustus 2019, personel TNI, tokoh adat, masyarakat, perempuan, pemuda dan guru serta para siswa SD Mbua berkumpul menjadi di Lapter Mbua untuk melaksanakan upacara pengibaran bendera merah putih.

"Upacara berjalan dengan lancar dan khidmat dengan kelompok pengibar dari siswa SD Mbua. Upacara tersebut bertujuan untuk mengajak seluruh elemen masyarakat mengenang perjuangan para pahlawan Indonesia sekaligus meningkatkan rasa cinta tanah air karena kita adalah saudara sebangsa, dan menutup kegiatan upacara dilaksanakan doa bersama yang dipimpin oleh Pdt Utlock Umbere," jelasnya.

Kemudian acara dilanjutkan dengan perlombaan yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat. "Terpancar keceriaan dari raut wajah mereka, tidak terlihat seperti sedang berkompetisi untuk menjadi pemenang namun tetap dilakukan dengan semangat 45 seperti perjuangan pahlawan kita dahulu, tawa riang, canda gurau terdengar mulai dari awal dan akhir lomba dimana masing-masing pemenang akhirnya mendapat hadiah yang sudah disiapkan," katanya.

Diakhir acara seluruh masyarakat dan personel satgas TNI mengikuti acara selanjutnya yaitu tradisi bakar batu. Tradisi ini penting bagi masyarakat Papua khususnya suku pegunungan. Disebut bakar batu karena sebelumnya batu dibakar menjadi panas membara kemudian ditumpuk diatas bahan makanan yang akan dimasak. 

"Hal tersebut merupakan ritual masak bersama-sama yang bertujuan untuk bersyukur, bersilahturahmi menyambut kebahagiaan karena perayaan HUT RI ke-74 dapat berjalan dengan aman dan lancar. Doa makan dan penutup kegiatan dipimpin oleh Pdt Zakaria Lokbere Tabuni dengan meminta kepada TYME agar persatuan dan kesatuan tetap terjalin, kedamaian ada bagi seluruh masyarakat dan NKRI tetap utuh dari Sabang sampai Merauke," katanya.

Pewarta : Alfian Rumagit
Editor : Editor Papua
Copyright © ANTARA 2024