Biak (ANTARA) - Ketua Tim Asistensi Pemekaran Daerah Otonomi Baru (DOB) Kabupaten Kepulauan Numfor Yermias Rumbiak, mempresentasikan hasil kajian akademis kepada Pemerintan Kabupaten Biak Numfor, Papua untuk kelanjutan aspirasi pemekaran daerah tersebut yang berlangsung di gedung Sasana Krida, Senin.
"Kami harapkan Pemkab Biak Numfor dapat membantu percepatan pemekaran DOB Kabupaten Kepulauan Numfor," katanya di hadapan Asisten I Sekda setempat Friets Senandi dan Asisten II Sekda Biak Ferry Betay.
Yermias mengakui, dokumen aspirasi dan kajian akademis tentang pemekaran DOB pulau Numfor sudah masuk di Kemendagri, DPR RI dan DPD.
Harapan masyarakat Kepulaun Numfor, lanjut Yermias, aspirasi warga Numfor dapat direaliasikan pemerintah pusat dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Melalui pemekaran DOB pulau Numfor diharapkan bisa memperpendek kendali pelayanan pemerintahan yang lebih dekat kepada masyarakat," katanya.
Dari segi administrasi dan persyaratan regulasi, menurut Yermias, aspirasi tentang pemekaran pulau Numfor telah lengkap dan sesuai aturan yang berlaku.
Pada persentase lainnya tim asistensi pemekaran DOB pulau Numfor, Yermias, juga menginformasikan adanya perubahan keanggotaan panitia pemekafran Numfor karena ada sejumlah nama yang telah meninggal dunia sehingga harus diganti dengan yang lain.
Sementara itu, Asisten I Sekda Biak Friet Senandi berharap, panitia pemekaran pulau Numfor untuk menanti keputusan pemerintah pusat terhadap realisasi aspirasi masyarakat terhadap tuntutan pemekaran pulau Numfor.
Ia mengatakan, sesuai dengan kebijakan pemerintah saat ini masih berlaku moratorium pemekaran wilayah.
"Ya kita harapkan masalah pemkeran daerah bertujuan untuk percepatan pelayanan pemerintahan dan meningkatkan kesejahteraan warga,"harap Asisten I Sekda Friets Senandi.
Persentase tim asistensi aspirasi pemekaran DOB pulau Numfor dihadiri panitia pemekaran pulau Numfor dan tokoh agama Pdt Wamafma serta tokoh masyarakat pulau Numfor.
Berdasarkan data Pulau Numfor merupakan wilayah dari Kabupaten Biak Numfor terdiri lima distrik yakni distrik Numfor Timur, Numfor Barat, Orkeri, Poiru dan Distrik Bruyadori dengan mayorittas warga berprofesi sebagai nelayan dan berkebun.
"Kami harapkan Pemkab Biak Numfor dapat membantu percepatan pemekaran DOB Kabupaten Kepulauan Numfor," katanya di hadapan Asisten I Sekda setempat Friets Senandi dan Asisten II Sekda Biak Ferry Betay.
Yermias mengakui, dokumen aspirasi dan kajian akademis tentang pemekaran DOB pulau Numfor sudah masuk di Kemendagri, DPR RI dan DPD.
Harapan masyarakat Kepulaun Numfor, lanjut Yermias, aspirasi warga Numfor dapat direaliasikan pemerintah pusat dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Melalui pemekaran DOB pulau Numfor diharapkan bisa memperpendek kendali pelayanan pemerintahan yang lebih dekat kepada masyarakat," katanya.
Dari segi administrasi dan persyaratan regulasi, menurut Yermias, aspirasi tentang pemekaran pulau Numfor telah lengkap dan sesuai aturan yang berlaku.
Pada persentase lainnya tim asistensi pemekaran DOB pulau Numfor, Yermias, juga menginformasikan adanya perubahan keanggotaan panitia pemekafran Numfor karena ada sejumlah nama yang telah meninggal dunia sehingga harus diganti dengan yang lain.
Sementara itu, Asisten I Sekda Biak Friet Senandi berharap, panitia pemekaran pulau Numfor untuk menanti keputusan pemerintah pusat terhadap realisasi aspirasi masyarakat terhadap tuntutan pemekaran pulau Numfor.
Ia mengatakan, sesuai dengan kebijakan pemerintah saat ini masih berlaku moratorium pemekaran wilayah.
"Ya kita harapkan masalah pemkeran daerah bertujuan untuk percepatan pelayanan pemerintahan dan meningkatkan kesejahteraan warga,"harap Asisten I Sekda Friets Senandi.
Persentase tim asistensi aspirasi pemekaran DOB pulau Numfor dihadiri panitia pemekaran pulau Numfor dan tokoh agama Pdt Wamafma serta tokoh masyarakat pulau Numfor.
Berdasarkan data Pulau Numfor merupakan wilayah dari Kabupaten Biak Numfor terdiri lima distrik yakni distrik Numfor Timur, Numfor Barat, Orkeri, Poiru dan Distrik Bruyadori dengan mayorittas warga berprofesi sebagai nelayan dan berkebun.