Ambon (ANTARA) - Kapolda Maluku Irjen Pol Royke Lumowa mengatakan jamuan makan malam bersama  seratusan mahasiswa asal Provinsi Papua dan Papua Barat merupakan kegiatan siaturahmi, pascademoa anarkis di sejumlah daerah di Tanah Papua.

"Komunitas atau mahasiswa Papua dan Papua Barat yang ada di Ambon sebanyak 109 orang dan tidak ada hal penting yang kita bicarakan karena hanya berkumpul, bercengkerama, bersenda gurau dan bersilaturahmi," kata Kapolda di Ambon, Rabu.

Untuk memastikan keamanan dan kenyamanan seratusan mahasiswa asal Provinsi Papua dan Papua Barat yang tengah menimba ilmu di berbagai perguruan tinggi di Ambon, Kapolda menjamu makan malam bersama seluruh mahasiswa asal dua provinsi tersebut dan berlangsung di kediaman Kapolda pada Selasa (10/9) malam.

Kegiatan tersebut, kata mantan Kapolda Papua Barat itu, hanya untuk memastikan keamanan dan kenyamanan bagi seratusan mahasiswa asal Papua dan Papua Barat selama berkuliah dan tinggal di Ambon.

"Silakan tinggal, kuliah, di Ambon ini aman, bebas intimidasi, tidak perlu ada kecurigaan terhadap siapapun, kami dari pihak kepolisian, pemerintah daerah, TNI tentunya memberikan jaminan keamanan 100 persen bagi siapapun yang ada di Maluku, khususnya Ambon harus kita amankan," katanya.

Ditambahkan, setelah mengemukanya isu rasialisme yang terjadi pada sejumlah daerah di Indonesia terhadap orang Papua, membuat jajaran kepolisian daerah Maluku lebih mempererat lagi hubungan persaudaraan antara Maluku dan Papua.

"Saya rasa orang Maluku begitu familiar dengan orang Papua, begitu juga sebaliknya, dan malam ini juga sekaligus saya bernostalgia bersama mereka, di mana 30 tahun lalu, saya bertugas di Papua, kemudian beberapa tahun lalu, saya bertugas sebagai Kapolda Papua Barat, sehingga saya dan adik-adik rindu akan Papua," tutur Kapolda.

Mantan Kakorlantas Polri ini menegaskan, pertemuan yang dilakukan bukan hanya sampai di sini saja melainkan akan ada pertemuan-pertemuan lanjutan lainnya.

"Ke depan kita bertemu lagi. Masih ada banyak hal yang akan kita kenang dan lakukan," ucapnya.

Jenderal polisi yang menghabiskan banyak masa tugasnya di bumi cendrawasih itu juga turut memberikan semangat dan pesan bagi para mahasiswa asal Papua dan papua Barat.

"Kasihan orang tua sudah berharap pergi jauh-jauh tinggalkan Papua untuk menimba ilmu pengetahuan dan pengalaman agar kembali mengelola sumber daya alam Papua sehingga bisa maju seperti provinsi lain di Indonesia," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Perhimpunan Mahasiswa Papua dan Papua Barat di Ambon, Erwin Abisay memberikan apresiasi kepada Kapolda dan jajarannya yang telah menyelenggarakan kegiatan tersebut.

"Kami sangat berterima kasih kepada Kapolda dan jajarannya karena sudah bersilarurahmi dengan kami dan selalu menjaga kami selama ini," kata dia.

Erwin mengaku cukup merasa aman dan nyaman selama berada di Ambon meski di tengah gejolak seperti yang terjadi di Surabaya dan Malang, Jawa Timur. Ambon tetaplah merupakan tempat yang sangat nyaman.

"Di Ambon baik-baik saja, karena kami rasa kehidupan orang Ambon dan Maluku, sama saja dengan kita di tanah Papua. Orang Ambon dan orang Papua itu adik dan kakak sehingga tidak ada persoalan apapun di antara warga Ambon dengan orang Papua," katanya.

Pewarta : Daniel Leonard
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024