Asmat (ANTARA) - Akademisi dari Fakultas Teknik Universitas Gajah Mada (UGM), Yogyakarta, mempresentasikan hasil studi kelaikan pembangunan di Kabupaten Asmat, Senin (24/9) sore.
Presentasi berlangsung di kediaman Bupati Asmat Elisa Kambu di Agats, dan disaksikan sejumlah kepala instansi daerah. Tim presentasi diketuai Dosen Fakultas Teknik UGM, Dr. Jarot Setyowiyoto
Bupati Asmat Elisa Kambu mengatakan bahwa studi kelaikan pembangunan di Asmat sangat penting bagi pemerintah daerah setempat. Pemkab Asmat membutuhkan inovasi-inovasi pembangunan untuk mensejahterahkan masyarakat setempat.
“Kita memang harus bermimpi untuk melakukan hal-hal yang besar. Kalau tidak bermimpi dulu, kita tidak punya niat dan tidak akan maju,” kata Elisa.
Dijelaskan, pemerintah setempat memiliki komitmen yang kuat untuk menata serta meningkatkan pembangunan infrastruktur dasar di kabupaten tersebut. Infrastruktur diprioritaskan agar Asmat tidak tertinggal dengan daerah lain.
“Dari studi kelaikan ini, kita berencana memperluas wilayah Kota Agats, yang merupakan ibu kota Asmat. Hal ini dikarenakan perkembangan yang semakin signifikan,” ujarnya.
Elisa mengatakan, sekitar 99 persen hutan di wilayah Asmat statusnya hutan lindung. Meski demikian, mau tidak mau pemerintah akan membuka sebagian kawasan hutan demi pembangunan infrastruktur.
“Asmat tidak tertutup. Ke depannya semakin banyak orang datang. Karenanya kita perlu menyiapkan kota ini dengan baik, meningkatkan infrastruktur dan kesejahteraan masyarakat,” katanya.
Terkait pembangunan infrastruktur, tambah Elisa, pemerintah setempat tengah mengupayakan perubahan konstruksi bangunan dari kayu ke beton. Hal ini untuk mengurangi penggunaan kayu serta menjaga kelestarian hutan.
Dosen Fakultas Teknik UGM Jarot Setyowiyoto mengatakan bahwa pihaknya membantu Pemkab Asmat dalam merancang pembangunan di kabupaten itu.
“Sebagai bentuk dukungan, kami memberikan pikiran dan ide demi pembangunan Asmat yang lebih baik ke depannya,” kata Jarot. (*/adv)
Presentasi berlangsung di kediaman Bupati Asmat Elisa Kambu di Agats, dan disaksikan sejumlah kepala instansi daerah. Tim presentasi diketuai Dosen Fakultas Teknik UGM, Dr. Jarot Setyowiyoto
Bupati Asmat Elisa Kambu mengatakan bahwa studi kelaikan pembangunan di Asmat sangat penting bagi pemerintah daerah setempat. Pemkab Asmat membutuhkan inovasi-inovasi pembangunan untuk mensejahterahkan masyarakat setempat.
“Kita memang harus bermimpi untuk melakukan hal-hal yang besar. Kalau tidak bermimpi dulu, kita tidak punya niat dan tidak akan maju,” kata Elisa.
Dijelaskan, pemerintah setempat memiliki komitmen yang kuat untuk menata serta meningkatkan pembangunan infrastruktur dasar di kabupaten tersebut. Infrastruktur diprioritaskan agar Asmat tidak tertinggal dengan daerah lain.
“Dari studi kelaikan ini, kita berencana memperluas wilayah Kota Agats, yang merupakan ibu kota Asmat. Hal ini dikarenakan perkembangan yang semakin signifikan,” ujarnya.
Elisa mengatakan, sekitar 99 persen hutan di wilayah Asmat statusnya hutan lindung. Meski demikian, mau tidak mau pemerintah akan membuka sebagian kawasan hutan demi pembangunan infrastruktur.
“Asmat tidak tertutup. Ke depannya semakin banyak orang datang. Karenanya kita perlu menyiapkan kota ini dengan baik, meningkatkan infrastruktur dan kesejahteraan masyarakat,” katanya.
Terkait pembangunan infrastruktur, tambah Elisa, pemerintah setempat tengah mengupayakan perubahan konstruksi bangunan dari kayu ke beton. Hal ini untuk mengurangi penggunaan kayu serta menjaga kelestarian hutan.
Dosen Fakultas Teknik UGM Jarot Setyowiyoto mengatakan bahwa pihaknya membantu Pemkab Asmat dalam merancang pembangunan di kabupaten itu.
“Sebagai bentuk dukungan, kami memberikan pikiran dan ide demi pembangunan Asmat yang lebih baik ke depannya,” kata Jarot. (*/adv)