Asmat (ANTARA News Papua) – Pemerintah Kabupaten Asmat, Provinsi Papua, akan mempresentasikan berbagai pencapaian pembangunan di Kabupaten Asmat dalam tiga tahun terakhir.
Hal tersebut disampaikan Bupati Asmat Elisa Kambu dalam pertemuan dengan para kepala organisasi perangkat daerah (OPD) di Aula Badan Kesbangpol Asmat di Agats, Senin (11/2).
Bupati Asmat Elisa Kambu mengatakan pertemuan dengan para kepala instansi daerah itu dalam rangka persiapan memperingati tiga tahun kepemimpinannya bersama Wakil Bupati Thomas Eppe Safanpo pada 15 Februari 2019.
“Kita akan mempersiapkan laporan-laporan pembangunan yang telah dicapai dalam tiga tahun terakhir. Laporan ini akan dipresentasikan pada saat peringatan tiga tahun kepemimpinan saya dan Pak Tom,” kata Elisa.
Selama tiga tahun, kata Elisa, tentu banyak hal yang sudah dikerjakan pemerintahan Kambu-Safanpo. Oleh karenanya pencapaian pembangunan tersebut perlu dilaporkan dan diketahui masyarakat.
“Yang kita capai saat ini merupakan hasil dari kerja keras dan komitmen bersama. Kita tidak dapat melaksanakan pembangunan dengan sendirinya tanpa dukungan berbagai pihak,” ujarnya.
Pada momentum itu, Elisa memaparkan sejumlah progres pembangunan pada sektor pendidikan, kesehatan, ekonomi dan infrastruktur oleh Pemerintah Kabupaten Asmat dalam tiga tahun terakhir.
Program dan kegiatan di bidang pendidikan diantaranya pembangunan dan renovasi sekolah, pembangunan sekolah pola asrama, perekrutan guru kontrak, pembangunan asrama pelajar dan mahasiswa Asmat, dan pemberian beasiswa melalui program Kartu Asmat Pintar (KAP).
“Selain itu kita mendorong akreditasi puluhan SD dan juga melaksanakan program pemberian makanan tambahan untuk anak sekolah serta program pendidikan lainnya,” ujar Elisa.
Di sektor kesehatan, pemerintah setempat melaksanakan program seribu hari pertama kehidupan (1000 HPK) di 17 Puskesmas, membangun rumah sakit baru, membangun Puskesmas dan Pustu, menjamin 28.986 warga tidak mampu dalam program JKN-KIS, dan menanggulangi biaya rujukan pasien ke luar Asmat.
“Merekrut tenaga kesehatan, menguliahkan anak-anak Asmat menjadi perawat, mendorong akreditasi rumah sakit dan melaksanakan berbagai program kesehatan lainnya,” kata dia.
Untuk memajukan perekonomian orang asli Papua, pemerintah setempat membangun pasar khusus bagi mama-mama Asmat, memberikan bantuan modal usaha kepada mama-mama pedagang dan memberikan peralatan produksi kepada kelompok usaha kecil.
“Kita juga mengembangkan sanggar budaya seperti kelompok pengrajin noken dan pengukir, mendekatkan pelayanan Bank Papua di distrik-distrik, membuka lahan pertanian dan sebagainya,” kata Elisa.
Pada sektor infrastruktur, Pemkab Asmat melakukan pengembangan Bandara Ewer dan bandara perintis, pembenahan pelabuhan rakyat, membangun rumah layak huni, pembangunan jalan beton, fasilitas sanitasi, kelistrikan dan telekomunikasi.
“Banyak hal yang sudah kita lakukan, dan itu akan kita sampaikan kepada masyarakat pada tanggal 15 Februari nanti,” ujarnya. (*/adv)
Berita Terkait
Pemkab Biak salurkan 100 persen anggaran DAK program penanganan stunting
Kamis, 5 Desember 2024 3:06
Disdik Biak siapkan peta jalan pembudayaan literasi 2025
Rabu, 4 Desember 2024 23:34
Kejati Papua kembali sita uang korupsi dana PON XX Rp4 miliar
Rabu, 4 Desember 2024 23:16
Pemprov-Sriwijaya Air kerja sama transportasi warga Papua Tengah
Rabu, 4 Desember 2024 23:15
BI proyeksi ekonomi Papua 2025 turun 3,50 hingga 4,50 persen
Rabu, 4 Desember 2024 23:08
BPJS Kesehatan optimalkan layanan kesehatan ibu melahirkandi Papua
Rabu, 4 Desember 2024 18:10
Gubernur Papua harap pasar murah membantu kendalikan inflasi jelang Natal
Rabu, 4 Desember 2024 15:10
Kalapas: Warga binaan Eltinus Omaleng jalani perawatan kesehatan di Timika
Rabu, 4 Desember 2024 15:09