Jayapura (ANTARA) - PT PLN Unit Wilayah Papua dan Papua Barat (UWP2B) hingga kini masih melakukan inventarisir kerusakan yang dialami Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Wamena di Kabupaten Jayawijaya, akibat kericuhan yang ditimbulkan pendemo pada Senin (23/9).
Juru Bicara PT PLN UWP2B Septian Pudjiyanto, di Jayapura, Selasa, mengatakan pihaknya belum mengetahui berapa persen kerusakan yang dialami UP3 Wamena mengingat kondisi keamanan belum kondusif.
"Banyak jaringan yang tidak bisa digunakan dan beberapa gardu rusak," katanya.
Menurut Septian, pihaknya akan mulai turun ke lapangan untuk memeriksa kerusakan-kerusakan jaringan dan lain sebagainya jika aparat sudah menginformasikan bahwa kondisi sudah aman.
"Kami akan mulai bergerak jika kondisi dan situasi sudah kondusif," ujarnya.
Dia menjelaskan hingga kini masih ada beberapa daerah di Wamena yang mengalami pemadaman listrik termasuk lampu-lampu jalan.
"Sementara ini yang dilistriki Kodim 1702 Jayawijaya, tempat-tempat pengungsian, rumah sakit dan bandara," katanya.
Sebelumnya, Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) Walesi berkapasitas 2,5 MW tidak dapat beroperasi karena petugasnya mengungsi ke daerah yang dianggap lebih aman setelah terjadi kerusuhan pada Senin (23/9) yang berbuntut pada pembakaran fasilitas publik termasuk Kantor UP3 Wamena milik PLN.
Juru Bicara PT PLN UWP2B Septian Pudjiyanto, di Jayapura, Selasa, mengatakan pihaknya belum mengetahui berapa persen kerusakan yang dialami UP3 Wamena mengingat kondisi keamanan belum kondusif.
"Banyak jaringan yang tidak bisa digunakan dan beberapa gardu rusak," katanya.
Menurut Septian, pihaknya akan mulai turun ke lapangan untuk memeriksa kerusakan-kerusakan jaringan dan lain sebagainya jika aparat sudah menginformasikan bahwa kondisi sudah aman.
"Kami akan mulai bergerak jika kondisi dan situasi sudah kondusif," ujarnya.
Dia menjelaskan hingga kini masih ada beberapa daerah di Wamena yang mengalami pemadaman listrik termasuk lampu-lampu jalan.
"Sementara ini yang dilistriki Kodim 1702 Jayawijaya, tempat-tempat pengungsian, rumah sakit dan bandara," katanya.
Sebelumnya, Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) Walesi berkapasitas 2,5 MW tidak dapat beroperasi karena petugasnya mengungsi ke daerah yang dianggap lebih aman setelah terjadi kerusuhan pada Senin (23/9) yang berbuntut pada pembakaran fasilitas publik termasuk Kantor UP3 Wamena milik PLN.