Asmat (ANTARA) - Ratusan warga Agats bersama elemen Pemerintah Kabupaten Asmat, Provinsi Papua, secara bergotong royong membersihkan lokasi kebakaran di Agats pada Rabu (25/9).
Aksi bersih-bersih ini dipimpin langsung oleh Bupati Asmat Elisa Kambu bersama Kapolres Asmat AKBP Andi Yoseph Enoch SIK dan Pabung Kodim 1707/Merauke Komarudin.
Pemerintah daerah setempat mengerahkan sepuluh motor roda tiga untuk mengangkut puing-puing dari peristiwa kebakaran tersebut.
“Kerja bakti ini untuk membantu meringankan beban warga korban kebakaran,” kata Bupati Asmat Elisa Kambu di Agats.
Ia menjelaskan, pembangunan kembali di lokasi kebakaran belum dapat dilakukan dalam waktu dekat. Pemerintah setempat terlebih dahulu akan melakukan penataan secara baik, sehingga musibah serupa dapat diminimalisir.
“Kita akan melakukan penataan dulu. Setelah itu baru warga korban kebakaran boleh membangun rumahnya kembali,” ujarnya.
Foto udara lokasi kebakaran di Kota Agats, Kabupaten Asmat, Papua. Tampak puing-puing kebakaran dibersihkan warga setempat (ANTARA News Papua/HO/Eman)
Orang nomor satu di Asmat itu mengharapkan agar rumah atau bangunan usaha yang dibangun nantinya lebih berjarak. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah kebakaran skala besar, seperti yang terjadi pada Selasa (17/9).
Bupati Elisa menambahkan bahwa Pemkab Asmat akan mengadakan mobil pemadam kebakaran pada 2020 mendatang, guna menghadapi peristiwa kebakaran.
“Kapasitas mobilnya lebih kecil, disesuaikan dengan kondisi jalan di Agats. Mungkin jenis Viar. Mobil iniakan ditempatkan di Kantor Satpol PP Asmat,” ujarnya.
Untuk diketahui, dampak dari musibah kebakaran di Kota Agats pada Selasa pekan lalu, 354 KK mengungsi di gedung Wiyata Mandala Agats dan aula Masjid Annur. Sejumlah KK diantaranya mengungsi ke rumah-rumah keluarga mereka.
Sementara bangunan yang terbakar sebanyak 201 unit, terdiri dari rumah pribadi, kos-kosan, kontrakan, rumah sewa, konter, toko, warung, pangkalan BBM, apotik dan lain-lain. (*/adv)
Aksi bersih-bersih ini dipimpin langsung oleh Bupati Asmat Elisa Kambu bersama Kapolres Asmat AKBP Andi Yoseph Enoch SIK dan Pabung Kodim 1707/Merauke Komarudin.
Pemerintah daerah setempat mengerahkan sepuluh motor roda tiga untuk mengangkut puing-puing dari peristiwa kebakaran tersebut.
“Kerja bakti ini untuk membantu meringankan beban warga korban kebakaran,” kata Bupati Asmat Elisa Kambu di Agats.
Ia menjelaskan, pembangunan kembali di lokasi kebakaran belum dapat dilakukan dalam waktu dekat. Pemerintah setempat terlebih dahulu akan melakukan penataan secara baik, sehingga musibah serupa dapat diminimalisir.
“Kita akan melakukan penataan dulu. Setelah itu baru warga korban kebakaran boleh membangun rumahnya kembali,” ujarnya.
Orang nomor satu di Asmat itu mengharapkan agar rumah atau bangunan usaha yang dibangun nantinya lebih berjarak. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah kebakaran skala besar, seperti yang terjadi pada Selasa (17/9).
Bupati Elisa menambahkan bahwa Pemkab Asmat akan mengadakan mobil pemadam kebakaran pada 2020 mendatang, guna menghadapi peristiwa kebakaran.
“Kapasitas mobilnya lebih kecil, disesuaikan dengan kondisi jalan di Agats. Mungkin jenis Viar. Mobil iniakan ditempatkan di Kantor Satpol PP Asmat,” ujarnya.
Untuk diketahui, dampak dari musibah kebakaran di Kota Agats pada Selasa pekan lalu, 354 KK mengungsi di gedung Wiyata Mandala Agats dan aula Masjid Annur. Sejumlah KK diantaranya mengungsi ke rumah-rumah keluarga mereka.
Sementara bangunan yang terbakar sebanyak 201 unit, terdiri dari rumah pribadi, kos-kosan, kontrakan, rumah sewa, konter, toko, warung, pangkalan BBM, apotik dan lain-lain. (*/adv)