Timika (ANTARA) - Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Timika sejak Rabu (2/10) menerjunkan tim untuk mencari satu perahu motor berpenumpang empat orang nelayan yang dinyatakan hilang di perairan pesisir timur Mimika, Papua.

Kepala Kantor SAR Timika Monce Brury kepada Antara di Timika, Sabtu mengatakan pencarian perahu motor bersama empat awaknya itu hingga Sabtu petang belum membuahkan hasil.

"Sampai sekarang belum juga ditemukan. Tadi pagi kami mengerahkan dua perahu karet, satu perahu mencari di bagian dalam menyusuri sungai-sungai, sementara perahu yang satu menyisir di bagian luar. Keluarga korban juga ikut membantu melakukan pencarian," kata Monce.

Menurut dia, upaya pencarian perahu motor hilang tersebut telah dilakukan oleh personel SAR Timika hingga ke perairan Mimika Timur Jauh hingga perbatasan dengan Kabupaten Asmat.

Warga lokal yang tinggal di wilayah pesisir Mimika Timur Jauh juga sudah dihubungi pihak SAR Timika, namun mereka tidak pernah melihat dan menemukan perahu yang diberi cat biru putih tersebut.

"Pada hari pertama dan hari kedua, anggota kami mencari sampai di perairan Pulau Tiga perbatasan Mimika dengan Asmat, namun tidak juga menemukan hasil. Yang jelas, kami akan memaksimalkan pencarian hingga hari ketujuh operasi SAR," kata Monce.

Kasus hilangnya perahu motor milik nelayan tersebut baru dilaporkan ke Kantor SAR Timika pada Rabu (2/10) oleh seorang warga bernama Rizal.

Rizal menceritakan bahwa pada Rabu (25/9) seorang anggota keluarganya bersama tiga rekannya berangkat menggunakan perahu susun bermesin dalam (mesin dompleng) untuk mencari ikan di perairan sekitar Pulau Puriri di Pasir Hitam hingga Pulau Yapero, dekat Otakwa, Distrik Mimika Timur Jauh.

Perahu nahas itu berpenumpang empat orang yaitu Awin, Amirullah, Sabul dan Mail.

Namun hingga Sabtu (29/10), Awin bersama rekan-rekannya tidak kembali ke Timika.

Pihak keluarga sudah berupaya melakukan pencarian, namun keberadaan perahu yang ditumpangi Awin bersama rekan-rekannya itu belum juga ditemukan.

Pewarta : Evarianus Supar
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024