Jayapura (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayapura dan Balai Arkeologi Papua mengagendakan penelitian dan pengembangan situs-situs arkeologi di Danau Sentani.

"Berkaitan dengan hasil penelitian dari Balai Arkelogi Papua di kawasan Danau Sentani bagian barat, kami akan terus bekerjasama dengan mereka untuk lakukan penelitian dan pengembangan situs yang ada di Danau Sentani," kata Kepala Bidang Kebudayaan dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Jayapura Elvis Kabey di Jayapura, Papua, Sabtu.

Situs-situs arkeologi yang ditemukan dan sudah diteliti dapat dijadikan sebagai obyek wisata untuk mendukung Festival Danau Sentani.

"Yang pasti situs-situs tersebut bisa dikembangkan untuk tujuan wisata dan bisa mendatangkan pendapatan daerah dan masyarakat setempat jika dikelola dengan baik," kata Elvis.

Sementara itu, Kepala Balai Arkeologi Papua Gusti Made Sudarmika mengatakan pihaknya pada 2019, melakukan penelitian di Danau Sentani dengan fokus untuk menemukan situs-situs awal hunian prasejarah.

"Situs-situs yang ditemukan Balai Arkeologi Papua berada di permukaan tanah tepi Danau Sentani, ada juga situs yang berada dalam air," katanya.

Balai Arkeologi Papua, lanjut dia, melakukan ekskavasi di Situs Yomokho, tepi Danau Sentani. Sedangkan untuk situs-situs yang berada di dalam air, akan dilakukan penelitian pada tahun-tahun ke depan, karena perlu didukung sumber daya peneliti bawah air serta perlengkapan menyelam dan peralatan penelitian bawah air.

"Untuk itu Balai Arkeologi Papua akan bekerjasama dengan Balai Arkeologi yang memiliki peneliti bawah air atau bekerja sama dengan pihak universitas yang memiliki akademisi arkeologi bawah air," kata Gusti.

Sedangkan, Hari Suroto, salah satu peneliti senior dari Balai Arkeologi Papua berpendapat bahwa Danau Sentani memiliki potensi tinggalan prasejarah, mulai dari masa Neolitik, Megalitik hingga zaman logam. Sebagian artefak dari Danau Sentani menjadi koleksi di beberapa museum Eropa.

"Hingga kini berdasarkan informasi dari masyarakat, masih ada saja orang Eropa yang mencari artefak di dalam Danau Sentani. Mereka menyelam secara individu, hal ini merupakan tindakan yang ilegal karena tidak berizin. Para pencari artefak dalam air ini, biasanya memanfaatkan visa wisatawan," katanya.

Pewarta : Alfian Rumagit
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024