Jayapura (ANTARA) - Kepala Kantor Imigrasi Jayapura Gatut Setiawan mengakui keberadaan pos lintas batas (PLB) Laut di Hamadi tidak strategis dan malah menyulitkan untuk pengawasan.

Apalagi, pihaknya mensinyalir WNA berkebangsaan Papua Nugini lebih banyak masuk ke wilayah Papua khususnya Jayapura melalui laut, karena imigrasi memperketat pengawasan di PLBN Skouw.

"Keberadaan PLB Laut Hamadi memang tidak strategis sehingga pihaknya kesulitan dalam hal melakukan pengawasan terhadap warga PNG yang masuk melalui laut," jelas Gatut dalam keterangan persnya kepada wartawan di Jayapura, Kamis.

Pihaknya berharap PLB Laut yang berlokasi di Hamadi segera dipindahkan ke kawasan yang lebih strategis, apalagi rentan penyelundupan berbagai barang ilegal dari PNG termasuk narkotika jenis ganja.

"PLB Laut Hamadi yang berlokasi di tempat pelelangan ikan (TPI) itu memang letaknya tidak strategis karena jauh dari kawasan perairan yang menjadi lintasan perahu motor," kata Gatut yang didampingi sejumlah pejabat di lingkungan Kanim Jayapura.

Sementara itu, Kepala Biro Perbatasan dan Kerja sama Luar Negeri Pemprov Papua Suzana Wanggai secara terpisah mengakui memang lokasi PLB Laut yang berada di Hamadi tidak strategis hingga menyulitkan untuk pengawasan.

“Kami sudah mengusulkan ke pusat untuk segera dipindahkan ke kawasan yang strategis hingga memudahkan pengawasan namun hingga kini belum ada titik terang”, ujar Suzana Wanggai seraya mengaku awalnya itu hanya sementara dan berharap segera dibangun PLB laut .

Belum dipastikan kapan pembangunan pos lintas batas laut diwujudkan, jelas Suzana Wanggai.

Pewarta : Evarukdijati
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024