Wamena (ANTARA) - Kepolisian Resor (Polres) Jayawijaya, Papua Pegunungan, meningkatkan koordinasi mitigasi lintas sektor di daerah setempat guna dapat bekerja sama saat terjadi bencana alam.
Polres Jayawijaya menggelar apel tanggap darurat bencana yang diikuti oleh instansi pemerintah dan swasta yang berkompeten dalam bidang kebencanaan, yang berlangsung di Mapolres Jayawijaya, Rabu.
Kapolres Jayawijaya AKBP Anak Agung Made Satriya Bimantara di Wamena mengatakan sesuai perkiraan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bahwa memasuki akhir tahun 2025 sampai awal tahun 2026 sangat berpotensi terjadinya musibah bencana alam khususnya banjir dan tanah longsor di Kabupaten Jayawijaya.
“Apel ini sangat penting untuk menyamakan tekad dan koordinasi, ketika terjadi musibah bencana alam, baik itu banjir maupun tanah longsor atau musibah lain dapat bekerja sama di lapangan dengan optimal,” katanya.
Menurut dia, dalam penanganan kedaruratan bencana alam terbagi dalam tiga bagian yakni prabencana, tanggap darurat dan pascabencana.
“Dalam kegiatan prabencana seluruh instansi dan pemangku kepentingan (stakeholder) lain sesuai dengan tugas pokok, fungsi dan peranannya masing-masing bisa mulai mengidentifikasi serta melakukan tindakan yang mampu dilakukan dengan harapan meminimalisir potensi yang terjadi,” ujarnya.
Dia menjelaskan terkait dengan tanggap darurat semua komponen itu harus memiliki kesamaan persepsi dalam penanganan bencana.
"Pada fase tanggap darurat tidak lagi berbicara saya, tetapi kita. Kita yang ada di Kabupaten Jayawijaya berbagai instansi berkompetensi dalam bencana alam harus mampu bersinergi dengan baik. Alhamdulillah, dalam penanganan bencana pada awal tahun ini semua kerja sama dapat dirasakan di lapangan bagaimana satu pihak berkomunikasi, berkoordinasi, berkolaborasi dengan pihak lain,” katanya.
Dia menambahkan koordinasi yang dibangun selama ini harus terus dipertahankan sehingga ketika terjadi bencana maka semua pihak dapat bekerja sama dan saling membantu menangani masalah yang terjadi.
“Dengan adanya kekurangan yang ada pada kita, maka adanya kerja sama akan menutupi kekurangan tersebut sehingga pelayanan kedaruratan bencana ketika terjadi di Kabupaten Jayawijaya dapat teratasi dengan baik," ujarnya.
Dia berharap melalui apel tanggap darurat ini bukan sekadar seremonial belaka, tetapi dapat menggunakan momentum ini untuk mempersiapkan dan mengantisipasi potensi ancaman atas bencana yang bisa terjadi di Kabupaten Jayawijaya.
Sementara itu Wakil Bupati Jayawijaya Ronny Elopere mengatakan melalui apel tanggap darurat ini kekompakan dan kerja sama dapat terjalin ketika terjadinya musibah bencana alam di daerah ini.
Dia berharap kerja sama yang telah terbangun baik pada bencana banjir dan tanah longsor awal tahun lalu dapat terus terjalin ketika terjadi banjir dan tanah longsor di Kabupaten Jayawijaya.
"Tentu kami berharap musibah bencana alam jangan kembali lagi terjadi sehingga aktivitas masyarakat dapat terus berjalan baik,” katanya.

