Jayapura (ANTARA) - Kodim 1709/Yawa dan Polres Waropen menggelar sosialisasi guna mencegah atau menangkal paham radikal di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Waropen, Papua.
Dandim 1709/Yawa Letkol Inf Leon Pangaribuan ketika dihubungi dari Kota Jayapura, Selasa mengatakan kegiatan tersebut merupakan bagian dari komunikasi sosial dalam program Pembinaan Teritorial (Binter) Terpadu tahun anggaran 2019.
"Radikalisme merupakan suatu paham atau aliran yang menginginkan perubahan atau pembaharuan sosial dan politik dengan cara kekerasan dan secara drastis," katanya.
Karena itu, kata dia, sebagai komponen bangsa semua pihak harus bersama-sama menjaga dan menolak keras untuk tidak terlibat dalam aksi radikalisme.
"Seluruh komponen masyarakat khususnya para pemuda generasi penerus bangsa diharapkan agar dapat meningkatkan pengawasan dan pencegahan dini serta melaporkan secara cepat kepada aparat keamanan, bila melihat dan menemukan adanya gerakan kelompok-kelompok yang mengarah kepada paham radikalisme yang sangat bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945 yang dapat membahayakan stabilitas keamanan di wilayah Kabupaten Waropen ini," kata Leon.
Sementara itu, Wakapolres Waropen Kompol Rudolof Yabansabra mengajak kepada semua pihak yang ada di daerah itu untuk lebih sigap dan tanggap dalam menangkal paham yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.
"Marilah kita bersama-sama bekerja keras untuk mencegah masuknya paham-paham radikalisme yang dapat membahayakan kamtibmas, Polres Waropen bersama TNI khususnya Koramil 1709-03/Warbah selaku aparat keamanan akan selalu bersinergi untuk menjadi garda terdepan dalam menangkal segala bahaya radikalisme yang ingin merasuk di wilayah Waropen," katanya.
Kegiatan ini digelar di Gedung Pertemuan Pemkab Waropen yang dihadiri oleh Danramil 1709-03/Warbah Mayor Inf AH Widagdo, Pasiter Kodim 1709/Yawa Lettu Inf Masngudi, Ketua LMA Waropen Baren Agaki, Ketua MUI Waropen Ustad Hermanto, para pemuda, pelajar SMA/SMKK atau sederajat dan tokoh masyarakat Waropen.
Dandim 1709/Yawa Letkol Inf Leon Pangaribuan ketika dihubungi dari Kota Jayapura, Selasa mengatakan kegiatan tersebut merupakan bagian dari komunikasi sosial dalam program Pembinaan Teritorial (Binter) Terpadu tahun anggaran 2019.
"Radikalisme merupakan suatu paham atau aliran yang menginginkan perubahan atau pembaharuan sosial dan politik dengan cara kekerasan dan secara drastis," katanya.
Karena itu, kata dia, sebagai komponen bangsa semua pihak harus bersama-sama menjaga dan menolak keras untuk tidak terlibat dalam aksi radikalisme.
"Seluruh komponen masyarakat khususnya para pemuda generasi penerus bangsa diharapkan agar dapat meningkatkan pengawasan dan pencegahan dini serta melaporkan secara cepat kepada aparat keamanan, bila melihat dan menemukan adanya gerakan kelompok-kelompok yang mengarah kepada paham radikalisme yang sangat bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945 yang dapat membahayakan stabilitas keamanan di wilayah Kabupaten Waropen ini," kata Leon.
Sementara itu, Wakapolres Waropen Kompol Rudolof Yabansabra mengajak kepada semua pihak yang ada di daerah itu untuk lebih sigap dan tanggap dalam menangkal paham yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.
"Marilah kita bersama-sama bekerja keras untuk mencegah masuknya paham-paham radikalisme yang dapat membahayakan kamtibmas, Polres Waropen bersama TNI khususnya Koramil 1709-03/Warbah selaku aparat keamanan akan selalu bersinergi untuk menjadi garda terdepan dalam menangkal segala bahaya radikalisme yang ingin merasuk di wilayah Waropen," katanya.
Kegiatan ini digelar di Gedung Pertemuan Pemkab Waropen yang dihadiri oleh Danramil 1709-03/Warbah Mayor Inf AH Widagdo, Pasiter Kodim 1709/Yawa Lettu Inf Masngudi, Ketua LMA Waropen Baren Agaki, Ketua MUI Waropen Ustad Hermanto, para pemuda, pelajar SMA/SMKK atau sederajat dan tokoh masyarakat Waropen.