Jakarta (ANTARA) - Tim nasional Swiss memperlebar peluang lolos ke putaran final Piala Eropa 2020 seusai mengatari tamunya Georgia 1-0 dalam laga lanjutan kualifikasi Grup D di Stadion Kybunpark, St. Gallen, Jumat setempat (Sabtu WIB).
Kemenangan itu diraih berkat gol semata wayang yang dicetak pemain pengganti Cedric Itten dan membuat Swiss naik ke posisi kedua klasemen Grup D dengan koleksi 14 poin, demikian catatan laman resmi UEFA.
Kendati hanya menempati posisi kedua, Swiss berpeluang besar untuk lolos sebab "hanya" akan menghadapi Gibraltar di laga pamungkas. Gibraltar tercatat sebagai tim yang hingga saat ini nirpoin dan menempati dasar klasemen Grup D.
Sedangkan dalam laga pamungkas Grup D lainnya, pemuncak klasemen Denmark (15) dan tim posisi ketiga Republik Irlandia (12) bakal terlibat dalam laga hidup mati.
Kendati tampil dominan sepanjang laga, Swiss kesulitan menyarangkan bola ke gawang Georgia hingga babak pertama usai.
Pada menit ke-71, Itten masuk menggantikan Albian Ajeti sebagai upaya pelatih kepala Vladimir Petkovic menambah ketajaman lini depan Swiss.
Keputusan itu terbukti mujarab, sebab baru enam menit merumput Itten berhasil menjebol gawang Georgia untuk membawa Swiss unggul.
Penyerang St. Gallen itu seolah mendapat suntikan energi lebih tampil di stadion yang menjadi markas klubnya tersebut dan melompat untuk menanduk umpan silang Denis Zakaria demi menyarangkan bola ke sudut kanan bawah gawang.
Swiss terus menggempur pertahanan Georgia lagi, namun mereka cukup puas bisa mengantungi tiga poin penuh ketika peluit tanda laga usai berbunyi di Kybunpark.
Susunan pemain:
Swiss (5-4-1): Yann Sommer; Stephan Lichtsteiner, Nico Elvedi, Manuel Akanji, Ricardo Rodriguez, Renato Steffen; Edimilson Fernandes (Djibril Sow), Denis Zakaria, Granit Xhaka, Ruben Vargas (Christian Fassnacht); Albian Ajeti (Cedric Itten)
Pelatih: Vladimir Petkovic
Georgia (4-2-3-1): Giorgi Loria; Otar Kakabadze, Guram Kashia, Gia Grigalava, Davit Khotcholava; Jaba Kankava, Otar Kiteishvili (Giorgi Papunashvili); Levan Shengelia, Valeri Qazaishvili, Zuriko Davitashvili (Valerian Gvilia); Giorgi Kvilitaia (Elguja Lobjanidze)
Pelatih: Vladimir Weiss
Kemenangan itu diraih berkat gol semata wayang yang dicetak pemain pengganti Cedric Itten dan membuat Swiss naik ke posisi kedua klasemen Grup D dengan koleksi 14 poin, demikian catatan laman resmi UEFA.
Kendati hanya menempati posisi kedua, Swiss berpeluang besar untuk lolos sebab "hanya" akan menghadapi Gibraltar di laga pamungkas. Gibraltar tercatat sebagai tim yang hingga saat ini nirpoin dan menempati dasar klasemen Grup D.
Sedangkan dalam laga pamungkas Grup D lainnya, pemuncak klasemen Denmark (15) dan tim posisi ketiga Republik Irlandia (12) bakal terlibat dalam laga hidup mati.
Kendati tampil dominan sepanjang laga, Swiss kesulitan menyarangkan bola ke gawang Georgia hingga babak pertama usai.
Pada menit ke-71, Itten masuk menggantikan Albian Ajeti sebagai upaya pelatih kepala Vladimir Petkovic menambah ketajaman lini depan Swiss.
Keputusan itu terbukti mujarab, sebab baru enam menit merumput Itten berhasil menjebol gawang Georgia untuk membawa Swiss unggul.
Penyerang St. Gallen itu seolah mendapat suntikan energi lebih tampil di stadion yang menjadi markas klubnya tersebut dan melompat untuk menanduk umpan silang Denis Zakaria demi menyarangkan bola ke sudut kanan bawah gawang.
Swiss terus menggempur pertahanan Georgia lagi, namun mereka cukup puas bisa mengantungi tiga poin penuh ketika peluit tanda laga usai berbunyi di Kybunpark.
Susunan pemain:
Swiss (5-4-1): Yann Sommer; Stephan Lichtsteiner, Nico Elvedi, Manuel Akanji, Ricardo Rodriguez, Renato Steffen; Edimilson Fernandes (Djibril Sow), Denis Zakaria, Granit Xhaka, Ruben Vargas (Christian Fassnacht); Albian Ajeti (Cedric Itten)
Pelatih: Vladimir Petkovic
Georgia (4-2-3-1): Giorgi Loria; Otar Kakabadze, Guram Kashia, Gia Grigalava, Davit Khotcholava; Jaba Kankava, Otar Kiteishvili (Giorgi Papunashvili); Levan Shengelia, Valeri Qazaishvili, Zuriko Davitashvili (Valerian Gvilia); Giorgi Kvilitaia (Elguja Lobjanidze)
Pelatih: Vladimir Weiss