Jakarta (ANTARA) - Kepastian ditemukannya jasad Emmeril Kahn Mumtadz, putra sulung Gubernur Jabar Ridwan Kamil yang hilang di Sungai Aare, Bern, Swiss, disampaikan oleh Duta Besar RI untuk Swiss Muliaman Hadad.
Penyampaian oleh Duta Besar RI untuk Swiss Muliaman Hadad ini berdasarkan keterangan dari Kepolisian Kanton Bern.
Jasad Emmeril Kahn Mumtadz, putra sulung Gubernur Jabar Ridwan Kamil yang hilang di Sungai Aare, Bern, Swiss tersebut telah ditemukan pada Rabu (8/6) waktu setempat.
“Kemarin Kepolisian Kanton Bern telah bertemu kami di KBRI Bern bersama keluarga," kata Muliaman dalam konferensi pers secara daring, Kamis malam.
Pertemuan tersebut untuk menyampaikan informasi awal mengenai ditemukannya jasad yang diduga adalah Ananda Eril pada sekitar jam 06.50 pagi waktu Swiss atau 11.50 WIB.
Segera setelah penemuan tersebut, tim forensik kepolisian segera melakukan identifikasi dan penelusuran DNA untuk memastikan bahwa jasad yang ditemukan tersebut adalah jasad Eril.
“Pada Kamis, 9 Juni siang waktu Swiss, pihak kepolisian menyampaikan konfirmasi hasil tes DNA bahwa jasad yang ditemukan kemarin adalah benar Ananda Eril,” tutur Muliaman.
Pihak kepolisian menyampaikan berbagai berkas yang diperlukan ke Pengadilan Kanton Bern sebagai pihak yang berwenang untuk memutuskan serah terima jasad Eril dari pihak kepolisian kepada pihak keluarga.
Hal tersebut sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku di Swiss.
Pada hari yang sama, pihak pengadilan telah memberikan kewenangan bagi keluarga di Bern untuk menerima jasad Eril.
Putra pertama dari Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil yakni Emmeril Khan Mumtadz atau biasa dipanggil Eril dikabarkan hilang di Swiss, saat sedang berenang di Sungai Aaree, Bern, Swiss bersama adik dan kawannya pada 26 Mei 2022.
Berikut ialah kronologi hilangnya Eril saat berenang di Sungai Aaree, Bern bersama adik dan kawannya.
Saat ingin naik ke permukaan, Eril terseret arus sungai yang cukup deras yang sebelumnya sempat mendapat bantuan dari kawannya.
Kejadian tersebut terjadi pada tanggal 26 Mei 2022 siang hari waktu Swiss dengan kondisi cuaca cerah.
Ridwan Kamil langsung menyusul ke Swiss setelah menerima kabar musibah tersebut.
Saat kejadian, Ridwan Kamil sedang berada di Inggris dalam kegiatan pemerintahan di luar negeri bersama delegasi dari Pemprov Jawa Barat.