Biak (ANTARA) - Penyaluran program bantuan sosial non-tunai (BNPT) kepada 1.750 keluarga penerima manfaat di berbagai kampung di Kabupaten Biak Numfor, Papua, terkendala dengan ketersediaan jaringan internet untuk transaksi pencairan bantuan sosial.

"Pemkab Biak Numfor, Dinas Sosial, Perum Bulog dan Bank Rakyat Indonesia sebagai penyalur program BNPT masih melakukan rapat untuk membahas mekanisme penyaluran program sosial bantuan pangan nontunai," ucap Kepala Perum Bulog Sub Divisi Regional Biak Amirullah sebelum rapat bersama Sekretaris Daerah Markus O.Mansnembra dan pimpinan cabang BRI di Biak, Senin.

Ia mengakui, program BNPT adalah bantuan sosial pangan dalam bentuk nontunai dari pemerintah yang diberikan kepada keluarga penerima manfaat (KPM) setiap bulannya.

Pengambilan bantuan sosial itu, lanjut Amirullah, melalui mekanisme akun elektronik yang digunakan hanya untuk membeli bahan pangan di pedagang bahan pangan e-warung yang bekerja sama dengan bank.

"Untuk penyaluran BNPT di Kabupaten Biak Numfor dan Kabupaten Supiori akan ditangani BRI sebagai bank pemerintah," katanya.

Sementara untuk proses data rincian KPM bantuan sosial BNPT, menurut Amirullah, langsung ditangani Kementerian Sosial melalui Dinas Sosial Pemkab Biak Numfor.

Berdasarkan data Kementerian Sosial, program penyaluran BNPT ini berupa uang sebesar Rp110 ribu per bulan.

Penerima BNPT akan diberikan uang Rp110 ribu di rekeningnya untuk dibelanjakan di e-warung, untuk membeli beras dan telur dalam setiap bulannya.

Pengalihan data penerima bantuan sosial beras sejahtera (rastra) menjadi bantuan pangan tunai untuk Kabupaten Biak Numfor mengalami penurunan dari sebelumnya 8.700 rumah tangga turun menjadi mencapai 1.750 keluarga penerima manfaat (KPM).

Pewarta : Muhsidin
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024